Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buku Mustikarasa, Warisan Kuliner Ir. Soekarno, dengan 1.600 Resep Masakan Indonesia

27 Desember 2021   13:22 Diperbarui: 27 Desember 2021   15:08 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chef Seto mengeksekusi resep halaman 673, Perkedel Ambon yang berbahan dasar Ikan Kembung. | Foto: Wahyu Sapta.

Ketika saya tanya, apakah saat mengaplikasikan resep dari buku ini sama persis atau sudah dimodifikasi. Ia menjawab bahwa awalnya ia memasak sesuai dengan petunjuk yang ada di buku. Dari bahan hingga takaran bumbunya. 

Ketika ia mencoba resepnya, terkadang keasinan, atau sebaliknya, jadi ia menyesuaikan, agar lebih enak saat disantap.

Karena resep ini tanpa gambar, maka ia memodifikasi tampilan masakan agar lebih cantik. Berbeda dengan buku resep zaman sekarang, ya, yang ditampilkan dengan tutorial gambar sehingga lebih mudah dalam mencobanya.

Beberapa kali ia sudah mencoba resep yang ada di Buku Mustikarasa di channel Youtube miliknya. Boleh disimak di channelnya, ya. Chef Seto banyak membahas resep dari buku ini. 

Foto Bersama adalah Saat yang Menyenangkan

Akhirnya acara selesai dengan lancar dan memberikan manfaat. Saya senang loh, bisa hadir di acara tersebut. Acara Mustika On Stage ini baru pertama kalinya diluncurkan di Semarang, sebagai langkah awal untuk acara-acara lanjutan di tahun depan. 

Saatnya foto-foto dengan nara sumber dan pembicara tamu, juga teman-teman media yang datang. Foto bersama adalah saat yang menyenangkan. Kapan lagi bisa begini, kan? Hehehe...

Kapan lagi bisa berfoto dengan Ibu Ita nih. | Foto: Dokpri.
Kapan lagi bisa berfoto dengan Ibu Ita nih. | Foto: Dokpri.

Foto dengan Ibu Jenny, generasi ketiga Toko Oen yang legendaris di Semarang. | Foto: dokpri.
Foto dengan Ibu Jenny, generasi ketiga Toko Oen yang legendaris di Semarang. | Foto: dokpri.

Berfoto dengan narasumber dan rekan wartawan. | Foto: dokpri.
Berfoto dengan narasumber dan rekan wartawan. | Foto: dokpri.

Semoga saya bisa mengikuti acara-acara lanjutan, karena sangat menginspirasi dan memberi banyak manfaat untuk saya yang menyukai bidang kuliner Indonesia. Aamiin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun