Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buku Mustikarasa, Warisan Kuliner Ir. Soekarno, dengan 1.600 Resep Masakan Indonesia

27 Desember 2021   13:22 Diperbarui: 27 Desember 2021   15:08 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chef Seto mengeksekusi resep halaman 673, Perkedel Ambon yang berbahan dasar Ikan Kembung. | Foto: Wahyu Sapta.

Saya merasa spechless ketika mendapat undangan Mustika Rasa On Stage yang diselenggarakan di kawasan Kota Lama, tanggal 24 Desember 2021, tepatnya di gedung Oud En Niuew GKBI Kota Lama Semarang. Sebuah acara yang diselenggarakan oleh BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pemahaman nilai penting sejarah dan warisan kuliner Indonesia dengan membentuk gerakan keluarga menanam bumbu dan obat di pekarangan. Juga mengembalikan ruang pertemuan dalam tradisi makan bersama dengan tujuan menyehatkan keluarga dengan membangun strategi ekonomi keluarga. 

Konsep yang tergabung dalam program Mustika Rasa On Stage, baru pertama kalinya diselenggarakan di Kota Semarang. Kegiatan ini juga merupakan langkah awal Launching Tour De Mustika Rasa On Stage Tahun 2022.

Meskipun saya sempat kesasar dan minta bantuan shareloc kepada teman yang sudah sampai di lokasi, akhirnya tiba juga ke tempat yang dituju.

Saya sempat merasa malu pada diri sendiri, mosok Wong Semarang kok kesasar di Semarang. Hehehe, tetapi sedikit terhibur karena ternyata lokasinya memang nylempit. Saya salah presepsi. Saya pikir GKBI itu dekat Gereja Blenduk. Oh, tidak. Ternyata sebuah gedung Gabungan Koperasi Batik Indonesia tempat Toko Oen yang baru. 

Toko Oen Ice Cream Palace memang ada dua lokasi. Lokasi lama di Jalan Pemuda dengan tempat yang lebih luas, dan di sini, tempat baru yang lebih kecil. Memang baru buka pada awal masa pandemi, bulan Juni 2020 lalu. Jadi mungkin masih belum banyak yang mengenalnya. Eh, atau saya yang kurang piknik, ya?

Nah, datang di acara ini, merupakan salah satu berkah menulis di Kompasiana. Karena saya sering menulis tentang kuliner akhir-akhir ini, seorang teman memberi referensi kepada panitia untuk mengundang saya. Alhamdulillah. Jadi, tetaplah menulis, jika sudah masanya, pasti akan menemui jalannya sendiri. Apapun jenis tulisan itu.

Acara Mustika Rasa On Stage itu sendiri dimulai pukul 13.30 WIB dengan narasumber JJ Rizal seorang sejarawan pencetus agar Buku Mustikarasa dirilis kembali tahun 2016 dan Chef Hardian Eko Nurseto yang merupakan jebolan Master Chef 2021.

Hadir juga Wakil Walikota Semarang Ibu Hevearita Gunaryanti Rahayu yang biasa disapa Bu Ita, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bapak Ir Prakoso, M.M, Ibu Irene Camelyn Sinaga sebagai moderator, dan Ibu Jenny, generasi ketiga Toko Oen, dan tamu undangan lainnya.

Menurut Bapak Prakoso, Mustika Rasa On Stage bertujuan memberikan pengertian bahwa betapa kaya kuliner Indonesia. Jangan sampai generasi yang sekarang lebih mengenal kuliner luar negeri yang sedang viral dibandingkan dengan kuliner asli Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun