Aduh, ternyata sudah weekend lagi. Hari begitu cepat berlalu, ya? Padahal kadang-kadang masih banyak hal yang harus dikerjakan, tetapi belum selesai.Â
Ya, alam memang berputar sesuai porosnya. Waktu berjalan, juga sesuai ketentuannya selama 24 jam. Semesta juga tak pernah ingkar janji, memberi sesuatu, apa yang harus diberikannya.Â
Nah, manusialah yang kadang lalai.
Tetapi, jangan patah arang, karena dunia tak akan menjadi garang selama kita mentaati apa yang harus menjadi ketentuan-Nya. Semua akan berjalan beriringan, tertib, damai, aman, nyaman, teratur, jika manusia tidak lalai, lali, atau lupa.
So, beda topik nih. Biasanya di akhir pekan, kami sekeluarga, jika tidak sedang bepergian ke luar kota, sering masak bareng. Lebih tepatnya berdiskusi, enaknya masak apa. Sedangkan yang memasak, tetap saya sebagai bunda. Hehehe...
Setelah berdiskusi panjang kali lebar, kami ingin memasak Ayam Kecap Istimewa. Lebih tepatnya, saya yang ingin mencoba resep baru.Â
Tetapi, gegara harga minyak goreng yang mehong, alias lagi melejit naik, maka untuk tumis menumis, saya memakai bahan pengganti minyak goreng, yaitu margarin.Â
Bahkan masakan ini lebih istimewa karena memakai margarin untuk menumisnya. Memang sih, masakan Ayam Kecap ini kalau tidak ditumis kurang sedap, maka saya mencari alternatif lain selain memakai minyak goreng.
Terlebih lagi, masakan ayam juga akan mengeluarkan minyak dengan sendirinya dari lemak yang ada di dagingnya. Jadi, sebenarnya tanpa minyakpun sudah mengandung minyak.Â
Ayam memang menjadi menu favorit anak-anak. Kalau saya dan ayahnya, menuruti saja apa kemauan anak-anak. Terkadang hanya mencicip sedikit, selebihnya memilih menu lain sesuai keinginan. Lebih sederhana, kadangkala hanya sambal tempe yang direbus, itu sudah nikmat.
"Kak, bantu Bunda masak, yuk."
"Bunda pengin masak apa?"
"Masak ayam yang kemarin beli di Mas Didik," kata saya. Didik adalah penjual sayur langganan yang lewat depan rumah tiap harinya.
"Boleh, Bun. Aku bantu mengupas bawang merah dan bawang putihnya, ya."
Baiklah, karena anak sulung saya sudah membantu, maka saya menjadi lebih bersemangat dalam memasak.
"Kak, karena harga minyak goreng lebih mehong, Bunda mau coba menumis pakai margarin. Kebetulan ada tuh di dapur. Pasti lebih enak dan istimewa."
"Siap, Bun. Let's do it!"
So, markimas! Mari kita masak!
Seperti biasa, persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya. Bahan utamanya ayam dan kecap. Masakan ini sengaja saya bikin pedas dan lebih spicy. Memakai cabai rawit merah, merica, pala, dan kayu manis. Beraroma rempah.
Yuk!
Ayam Kecap Istimewa ala "Me"
Bahan-bahannya:
- 800 gram ayam potong yang sudah dicuci bersih
- 2 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan margarin untuk menumis
- 300 ml air
Bumbu-bumbunya:
- 5 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 4 butir kemiri
- 10 buah cabai rawit merah (atau sesuai selera)
- 1 cm lengkuas di geprek
- 4 lembar daun salam
- 1 sendok teh merica butir
- 1/2 butir pala ukuran kecil
- 1 batang kayu manis ukuran kecil
- Secukupnya garam, kaldu bubuk bila suka, gula pasir (sesuai selera)
- 1 cuil asam jawa
Cara Memasaknya:Â
- Haluskan semua bumbu, kecuali daun salam, lengkuas, kayu manis, dan asam jawa. Bisa dihaluskan memakai cobek, atau memakai blender.
- Panaskan margarin, tumis bumbu halus hingga harum, kemudian masukkan bumbu lainnya. Aduk hingga merata.Â
- Setelah harum, masukkan ayam yang sudah dibersihkan, masak hingga berubah warna.Â
- Masukkan air dan kecap, biarkan mendidih. Keluarkan daun salam, kayu manis, dan lengkuas, yang sudah memberi rasa harum pada masakan.
- Masak ayam kecap hingga matang, air menyusut, dan bumbu meresap ke dalam daging ayam.
- Setelah matang, matikan kompor.
- Sajikan Ayam Kecap Istimewa dalam wadah saji bersama nasi putih hangat.
- Selamat menikmati bersama keluarga di rumah.
Memasak menu ini praktis dan mudah. Bahan-bahannya juga mudah ditemukan di pasar atau warung terdekat. Hasilnya, istimewa!
Bau harum rempah-rempah menguar. Perpaduan rasa manis dan asin menjadi rasa yang dominan. Harum kayu manis, pedasnya cabai rawit, menambah sedap masakan ini. Terasa nendang sesuai dengan selera. Cocok disajikan bersama nasi putih hangat.
Kata ayah, sedap masakannya. Tumben dia suka masakan menu ayam. Cocok sesuai seleranya karena pedas dan manis. Anak-anak juga suka, karena memang suka ayam.
"Masakan Bunda istimewa," kata Adik.
Iya, saya hanya tersenyum simpul. Bahagia tentunya. Padahal resep ini baru pertama kalinya saya coba. Terbayang resep ini mirip-mirip resep semur yang memakai kecap, tetapi memakai cabai rawit sebagai penambah rasa pedasnya.Â
Hem, akhir pekan yang menyenangkan! Berkumpul dengan keluarga di rumah, dengan masakan istimewa yang mempererat ikatan cinta.
Jadi, selamat mencoba resep ini, ya. Resepnya sudah diuji coba di dapur saya dan enak. Rekomended!
Salam bahagia,
Wahyu Sapta.
Semarang, 5 November 2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI