Sebenarnya nama Inces dulunya adalah Putri Tunggal. Kucingku yang memiliki banyak saudara. Tetapi saudaranya semua mati, karena sakit ketika masih kecil. Hanya ia yang mampu bertahan, sehingga kuberi nama Putri Tunggal.Â
Seiring dengan waktu, karena terlalu panjang jika dipanggil dan tidak pernah nengok, maka namanya berganti dengan Inces. Rupanya ia suka dengan nama itu. Resmilah ia bernama Inces, pemberian nama dari Lia anak perempuanku.Â
Inces memang sangat dimanja oleh Lia. Dari kecil sering diajak bermain, hingga tidur bareng saat malam hari. Sebenarnya sudah kumarahi, karena tidak baik terlalu dekat dengan kucing, apalagi Lia adalah anak gadis.Â
Ya, aku sedikit lega, karena akhirnya Inces semakin besar dan tidak lagi tidur dengan Lia, melainkan tidur di luar. Ada bantal kecil yang ada di teras, tempat biasa ia tidur pulas saat malam hari.Â
Tetapi hal itu tidak mengurangi manjanya. Ia merasa disayang, karena memang semua sayang padanya.Â
Aku memiliki banyak kucing bukan hanya Inces. Ada Emak, kucing paling tua dan produktif, tapi anaknya sekarang tinggal dua. Iyeng si jagoan yang sekarang sudah menghilang, mungkin sudah mati di tempat lain, tapi tidak pamit padaku.Â
Iyeng kucing jantan yang menguasai satu RT di lingkunganku sudah tidak tampak lagi. Tidak ada lagi yang datang mengeong keras minta makan setelah seharian capek mengelilingi kampung daerah kekuasaannya.Â
Iyeng kucing kesayanganku yang suka dengan bau minyak kayu putih telah pergi tanpa pamit. Tugasnya telah selesai menjaga kampung. Sekarang digantikan kucing jantan lainnya yang bukan milikku. Ihiks... Aku sangat kehilangan Iyeng.
Nah, kembali ke Inces nih. Semakin besar Inces menjadi kucing yang sangat cantik. Banyak kucing yang ngapelin. Duh, akhirnya nih, ada masanya bunting. Yah, meskipun dijaga agar nggak keluar rumah dan bergaul dengan kucing jantan, akhirnya bobol juga. Huhuhu...
Tiga bulan kemudian melahirkan. Ada bidan siap siaga untuk menemaninya melahirkan. Aku dan Lia. Hahaha...Karena saat Inces melahirkan, memang butuh bantuan, tidak seperti kucingku lainnya yang bisa melahirkan tanpa bantuan.
Kemarin, untuk ketiga kalinya Inces proses melahirkan. Karena Inces sangat manja, maunya ditunggui saat melahirkan. Jika ditinggal, maka ia mengikuti terus ke mana saja aku melangkah. Padahal, kan aku juga sibuk ke sana kemari, tidak hanya mengurusi Inces.Â
Sejak awal bunting untuk pertama kalinya juga begitu. Selalu minta bantuan saat melahirkan. Kucing yang manja dan tidak mandiri, ya.Â
Lama juga prosesnya. Seperti juga ketika aku melahirkan anak-anakku, butuh waktu. Hampir tiga jam, loh nungguin Inces. Untunglah akhirnya ia mau berdiam diri, ketika ditemani kucing kecil anaknya yang terlahir terlebih dahulu sebelum ini. Sehingga bisa kutinggal.Â
Kucing kecil kakaknya calon bayi anak Inces sengaja saya taruh di keranjang tempatnya melahirkan. Sebenarnya ada kandang kuncing, tapi ia tidak mau di kandang itu. Biasa bebas di luar, sehingga tidak mau menempati kandang.
Lucu juga nih, kucing kecil itu mau menemani emaknya melahirkan adiknya. Insting solidaritas antar kucing berlaku juga. Rasa kasih sayang mereka ternyata ada. Dengan sabar kucing kecil menemani emaknya, padahal awalnya sudah disapih.
Inces adalah kucing yang tidak pandai melahirkan. Mungkin instingnya sebagai emak kucing berkurang karena sering dimanja. Mengeluh kesakitan.Â
Beberapa kali kutengok, ia masih belum melahirkan. Wajahnya yang sendu bikin aku ikutan merasa sakit.Â
Akhirnya, waktu melahirkan tiba, Inces kesakitan. Ia kesana kemari kesakitan. Bahkan mau keluar dari keranjangnya.Â
Mau tidak mau, harus dibantu saat mengeluarkan bayinya. Ia harus dipegang kencang agar tidak ke sana kemari karena kesakitan. Bayinya juga tidak bonyok terluka karena emaknya tidak pandai saat melahirkan.Â
Syukurlah, anak Inces lahir dengan selamat. Ketiganya sehat dan cakep semua. Setelah Inces membersihkan anaknya dan insting sebagai emak kucing tetap ada dengan membersihkan bayinya. Meskipun tidak pinter saat mengeluarkan bayi, tetapi masih bisa merawatnya. Kulihat Inces sudah tenang dan tertidur sambil menyusui bayinya.Â
Selamat ya Inces, emak dan bayinya sehat.
Semarang, 25 Oktober 2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI