Iyeng kucing jantan yang menguasai satu RT di lingkunganku sudah tidak tampak lagi. Tidak ada lagi yang datang mengeong keras minta makan setelah seharian capek mengelilingi kampung daerah kekuasaannya.Â
Iyeng kucing kesayanganku yang suka dengan bau minyak kayu putih telah pergi tanpa pamit. Tugasnya telah selesai menjaga kampung. Sekarang digantikan kucing jantan lainnya yang bukan milikku. Ihiks... Aku sangat kehilangan Iyeng.
Nah, kembali ke Inces nih. Semakin besar Inces menjadi kucing yang sangat cantik. Banyak kucing yang ngapelin. Duh, akhirnya nih, ada masanya bunting. Yah, meskipun dijaga agar nggak keluar rumah dan bergaul dengan kucing jantan, akhirnya bobol juga. Huhuhu...
Tiga bulan kemudian melahirkan. Ada bidan siap siaga untuk menemaninya melahirkan. Aku dan Lia. Hahaha...Karena saat Inces melahirkan, memang butuh bantuan, tidak seperti kucingku lainnya yang bisa melahirkan tanpa bantuan.
Kemarin, untuk ketiga kalinya Inces proses melahirkan. Karena Inces sangat manja, maunya ditunggui saat melahirkan. Jika ditinggal, maka ia mengikuti terus ke mana saja aku melangkah. Padahal, kan aku juga sibuk ke sana kemari, tidak hanya mengurusi Inces.Â
Sejak awal bunting untuk pertama kalinya juga begitu. Selalu minta bantuan saat melahirkan. Kucing yang manja dan tidak mandiri, ya.Â
Lama juga prosesnya. Seperti juga ketika aku melahirkan anak-anakku, butuh waktu. Hampir tiga jam, loh nungguin Inces. Untunglah akhirnya ia mau berdiam diri, ketika ditemani kucing kecil anaknya yang terlahir terlebih dahulu sebelum ini. Sehingga bisa kutinggal.Â