Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kisah Incesku yang Melahirkan Minta Ditunggui

25 Oktober 2021   20:16 Diperbarui: 26 Oktober 2021   17:30 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekarang tak ada lagi suara Iyeng mengeong minta makan, saat pulang dari berkeliling kampung daerah kekuasaannya. Huhuhu... | Foto: Wahyu Sapta

Emak dan Inces. | Foto: Wahyu Sapta.
Emak dan Inces. | Foto: Wahyu Sapta.

Iyeng kucing jantan yang menguasai satu RT di lingkunganku sudah tidak tampak lagi. Tidak ada lagi yang datang mengeong keras minta makan setelah seharian capek mengelilingi kampung daerah kekuasaannya. 

Iyeng, kucing jagoan di kampung, yang pergi tanpa pamit dan hilang. Mungkin sudah mati. Ihiks... | Foto: Wahyu Sapta.
Iyeng, kucing jagoan di kampung, yang pergi tanpa pamit dan hilang. Mungkin sudah mati. Ihiks... | Foto: Wahyu Sapta.

Iyeng kucing kesayanganku yang suka dengan bau minyak kayu putih telah pergi tanpa pamit. Tugasnya telah selesai menjaga kampung. Sekarang digantikan kucing jantan lainnya yang bukan milikku. Ihiks... Aku sangat kehilangan Iyeng.

Sekarang tak ada lagi suara Iyeng mengeong minta makan, saat pulang dari berkeliling kampung daerah kekuasaannya. Huhuhu... | Foto: Wahyu Sapta
Sekarang tak ada lagi suara Iyeng mengeong minta makan, saat pulang dari berkeliling kampung daerah kekuasaannya. Huhuhu... | Foto: Wahyu Sapta

Nah, kembali ke Inces nih. Semakin besar Inces menjadi kucing yang sangat cantik. Banyak kucing yang ngapelin. Duh, akhirnya nih, ada masanya bunting. Yah, meskipun dijaga agar nggak keluar rumah dan bergaul dengan kucing jantan, akhirnya bobol juga. Huhuhu...

Inces dengan perut besar berisi calon bayi. | Foto: Wahyu Sapta.
Inces dengan perut besar berisi calon bayi. | Foto: Wahyu Sapta.

Tiga bulan kemudian melahirkan. Ada bidan siap siaga untuk menemaninya melahirkan. Aku dan Lia. Hahaha...Karena saat Inces melahirkan, memang butuh bantuan, tidak seperti kucingku lainnya yang bisa melahirkan tanpa bantuan.

Kemarin, untuk ketiga kalinya Inces proses melahirkan. Karena Inces sangat manja, maunya ditunggui saat melahirkan. Jika ditinggal, maka ia mengikuti terus ke mana saja aku melangkah. Padahal, kan aku juga sibuk ke sana kemari, tidak hanya mengurusi Inces. 

Sejak awal bunting untuk pertama kalinya juga begitu. Selalu minta bantuan saat melahirkan. Kucing yang manja dan tidak mandiri, ya. 

Lama juga prosesnya. Seperti juga ketika aku melahirkan anak-anakku, butuh waktu. Hampir tiga jam, loh nungguin Inces. Untunglah akhirnya ia mau berdiam diri, ketika ditemani kucing kecil anaknya yang terlahir terlebih dahulu sebelum ini. Sehingga bisa kutinggal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun