Soal harga, murmer loh. Tidak mahal. Satu piringnya tidak sampai sepuluh ribu. Meski sederhana, kuliner ini banyak yang mencari karena lezat dan khas. Juga menjadi kuliner klangenan bagi para pemudik yang datang ke sana.
Dengan menjamurnya berbagai warung yang saling berlomba mencari khas dan enak, maka Nasi Tempe Pedas ini termasuk kuliner yang dicari.Â
Saat ini mulai populer di Kota Pati, selain Nasi Gandul dan Nasi Soto Kemiri yang sudah terlebih dahulu populer.Â
Yuk deh dicoba kalau mampir ke daerah Pati Jawa Tengah, ya. Banyak dijumpai di warung-warung sekitar Kecamatan Wedarijaksa. Lokasinya dari Pati kota ke utara jurusan Tayu, sekitar sepuluh kilometeran.Â
Menu ini cocok untuk sarapan. Sayapun memesan dibungkus untuk oleh-oleh yang di rumah. Saatnya pamit, saya sempat berkenalan dengan mbak-mbak yang menyajikan Nasi Tempe Pedas.Â
"Mbak, namanya siapa?"
"Saya Dewi, yang itu ayah saya." Jawabnya.Â
Well, Dewi adalah generasi kedua yang mungkin kelak menggantikan ayahnya. Usianya 25 tahun. Sudah mulai terjun membantu ayah dan ibunya. Karena ketika saya tanya, kapan warung ini mulai dibuka, jawabnya ketika ia masih kecil hingga sekarang ia sudah menikah.
Salam bahagia,
Wahyu Sapta.