"Dan hari ini kau datang?"
Ia mengangguk. Sia-sia jika berbohong. Ia sadar, orang tua itu pasti tahu apa tujuannya datang kemari.
"Kamu ada masalah?"
Ia mengangguk, kemudian menghela nafas panjang. Tentu saja. Masalah selalu ada menghampirinya. Selama ia bernafas, maka masalah tetap ada.Â
Beberapa masalah pekerjaan, mampu ia tangani. Bahkan ketika menghadapi mafia di salah satu moda transportasi. Ia akan mampu mengeluarkan taring jika dibutuhkan. Dan itu membuat segan rekan kerjanya.
Tetapi saat ini sedang mengalami masalah yang ia sendiri tak mampu mengatasi. Keterpurukan hampir membuat putus asa. Â
"Tolong saya, kek," pintanya.
"Jauh-jauh terbang kemari hanya meminta pertolongan dariku, Jalu? Apalah kakek ini. Tidak memiliki apapun untuk menolongmu."
Ia pasrah dan hanya menunduk pelan. Kakek, pengganti orangtua. Dulu tempatnya mengadu segala masalah.
"Apa yang kau rasa?"
Segera ia menceritakan semua apa yang dialami. Tanpa suatu celah sedikitpun. Cerita itu mengalir bagai sungai menderas.