Ada kisah yang tidak terlupakan. Anak pertama saya, sempat menjadi korban salah dalam pemberian MPASI, karena saya belum berpengalaman dalam merawat bayi.Â
Aduh, sempat panik karena anak saya mengalami BAB keras dan ada bercak darah di BABnya. Langsung saja saya bawa ke dokter. Kata dokternya, makanan yang diberikan terlalu keras.Â
Pada saat itu saya memberikan makanan padat bubur instan untuk bayi, yang mungkin pada saat memberikannya kurang encer dan terlalu keras untuk bayi.Â
Namanya juga belum berpengalaman, jadi tidak tahu. Saya kira sudah benar, karena mengikuti saran pemakaian. Mungkin setiap bayi berbeda perlakuan, ya.Â
Alhamdulillah kejadian ini tidak membawa masalah pada bayi hingga saat ini anak saya sehat-sehat saja. Kejadian ini menjadikan saya lebih care dalam memberikan asupan makanan pada anak.Â
Pengalaman adalah guru yang berharga. Menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya, tentu saja minim pengalaman. Meskipun sudah banyak membaca buku pengetahuan tetang cara merawat bayi, tetapi kenyataannya tetap masih harus banyak belajar.Â
Banyak pengetahuan tentang merawat anak yang tidak tertulis dalam buku. Learning by doing. Belajarnya dari pengalaman hidup. Belajar juga dari orang tua, kakak, teman, saudara yang lebih bepengalaman. Ketika merawat anak yang kedua, saya lebih santai karena sudah memiliki pengalaman.Â
Saringan Kawat Menjadi Andalan saat Menyajikan MPASI
Seiring dengan waktu, ketika anak berusia 6 bulan, saya memberikan makanan tambahan. Terkadang bubur instan untuk bayi, juga memasaknya sendiri. Memasak makanan untuk bayi lebih aman, karena tahu dan bisa memperkirakan apa yang terkandung dalam makanan tersebut.Â
Pemenuhan gizi dalam makanan juga lebih terukur. Sayur yang cocok untuk bayi, daging, ikan, buah-buahan seperti pisang. Pemilihan bahan makanan juga lebih maksimal. Berkualitas yang terbaik dan terjaga kebersihannya.Â
Begitu juga saat menyajikannya. Memakai bahan yang aman untuk bayi. Wadah saji, sendok, gelas, juga harus aman untuk bayi, yang tidak melukai dan membuat mereka tersedak.