Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menemukan Sisi Nostalgia dari Tahu Susur dan Sambal Ikan Panggang Bersantan di Riuhnya Jajanan Kekinian

25 Mei 2021   12:53 Diperbarui: 26 Mei 2021   08:34 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dahulu suka makan satu tahu susur, tetapi cabainya lima. Hum, nikmat banget rasanya. | Foto: Wahyu Sapta.

Boleh dong saya sedikit cerita tentang Tahu Susur dan Sambal Ikan Panggang Bersantan kegemaran saya ini. Biar tetap diingat dan bisa dicoba. Anak-anak zaman sekarang juga butuh tahu, agar tetap mengenal juga kudapan atau jajanan di masa lalu. Tetap menggemarinya, dan tidak hilang di tengah gempuran jajajan kekinian.

1. Tahu Susur

Pernah mendengar kudapan bernama Tahu Susur? Konon dinamakan tahu susur karena mirip orang yang sedang bersusur. Dahulu nenek-nenek banyak yang memakai susur dari irisan tembakau. 

Dahulu suka makan satu tahu susur, tetapi cabainya lima. Hum, nikmat banget rasanya. | Foto: Wahyu Sapta.
Dahulu suka makan satu tahu susur, tetapi cabainya lima. Hum, nikmat banget rasanya. | Foto: Wahyu Sapta.
Tahu Susur adalah sebuah kudapan berbahan tahu, yang diisi dengan berbagai isian sesuai selera.

Beberapa kota memang berbeda dalam menyajikan tahu susur. Ada tahu berisi sayuran, seperti kol, taoge, dan wortel, atau bisa juga rebung seperti isian lumpia. Kemudian dibalur adonan tepung sebagai penutupnya, dan digoreng.

Tetapi jika di kota Pati, tahu susur itu ya berisi bihun goreng. Penyajiannya juga sederhana, tahu goreng yang diisi dengan bihun goreng. Hanya begitu saja, tidak perlu digoreng lagi. Langsung bisa disantap bersama cabai rawit.

Kudapan klangenan, yang sudah lama ada dan khas, berbeda dengan kota lain. Rasanya? Hem, pasti enak, dong! Kesukaan saya ketika masih kecil. Zaman SD, tahu susur tujuan utama saat istirahat siang. Satu tahu susur, lima cabai. Hum, enak sekali.

Nah, Tahu Susur ini, juga dinamakan Tahu Isi, Tahu Berontak, atau Tahu Bunting. Berbeda kota, berbeda pula penyebutannya. Sama saja sih sebenarnya. Mungkin kalau sekarang, lebih populer dan masyarakat awam menyebutnya Tahu Isi.

Kalau di Semarang, Tahu Susur disebut juga Tahu Isi. Berisi sayuran, sejajar dengan jajanan gorengan. | Foto: Wahyu Sapta.
Kalau di Semarang, Tahu Susur disebut juga Tahu Isi. Berisi sayuran, sejajar dengan jajanan gorengan. | Foto: Wahyu Sapta.
Seperti kalau di Semarang, orang menyebutnya dengan nama Tahu Isi. Berisi sayuran kol, taoge, dan wortel, atau berisi rebung yang sudah dibumbui. Kemudian disisipkan ke dalam tahu sebagai isian, lalu dibalurkan ke dalam adonan tepung, baru digoreng hingga berwarna keemasan. Disajikan selagi hangat, sebagai kudapan yang sejajar dengan kudapan gorengan lainnya. Santap dengan cabai rawit hijau, ya! Aduh, ngiler nih jadinya.

2. Sambal Ikan Panggang Bersantan

Makanan sederhana ini, sedap, gampang membuatnya, hanya butuh mengukusnya, lalu meraciknya menjadi menu teman nasi saat makan siang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun