Mereka tahu, Tuan Putri baik hati pada mereka. Siapa sih Tuan Putrinya? Ssst... Itu aku! Kadang aku juga membahasakan diriku dengan sebutan Dorti alias Ndoro Putri untuk mereka. Aneh, ya? Hahaha...Â
Saatnya berkeliling. Menikmati mekarnya bunga hari ini. Berbagai macam bunga ada di halaman rumah yang sempit ini. Tetapi tidak semuanya mekar. Karena musim penghujan, biasanya bunga lebih jarang. Dedaunan yang tumbuh lebih subur menampakkan tunasnya. Tak apa. Hari ini juga masih menjumpai bunga-bunga.Â
Bunga Anggrek yang berwarna hijau kekuningan. Jenis dendrobium, bunganya awet hampir sebulan, belum layu. Bahagianya aku.Â
Dulu ketika membeli, aku bertanya kepada penjualnya, "ID nya apa?"Â
Ia menjawab, "Kuning."Â
Memang saat membelinya, bunga masih kuncup kecil, belum terlihat warna bunganya. Yeap, itulah seni menikmati bunga anggrek. Mereka-reka warna bunga, sembari dag dig dug. Tak sabar menanti mekar bunganya satu per satu.
Hei, itu bunga Tapak Dara yang berwarna ungu, meski kecil tetapi tampak cantik. Ia tumbuh di sela pot anggrek. Media yang tak seharusnya bukan miliknya. "Nggak papa, ia berhak hidup. Nggak akan aku cabut." kataku dalam hati.