Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Awal Tahun, Mencicipi Semangkok Soto Kerbau di Kota Kudus

1 Januari 2021   16:45 Diperbarui: 1 Januari 2021   19:52 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu, warungnya beberapa meter di sana. Sekarang pindah di sini. Kata beliau. | Foto: Wahyu Sapta.

Hum, bau harum kuah menguar dari panci yang dijerang di atas kompor. Bau segar daging, rempah-rempah, dan daun salam menonjol. Sedap. Dengan cekatan bapak penjual menyajikan masing-masing semangkok soto buat kami. 

Semangkok soto kerbau siap disantap. Daging kerbau memiliki serat yang lebih tebal dari daging sapi. Rasanya tak kalah gurih. Empuk, juga enak. Kuah dari soto sedikit kecoklatan karena diberi kecap. Rasanya gurih manis. 

Kuahnya tidak kental, tetapi juga tidak bening sekali. Tidak berlemak. Cocok nih. Segar. Ditemani dengan sate daging dan tahu goreng juga perkedel. Tertuntaskan lapar kami dan puas jiwa kulinernya, karena menu soto kerbau ini sangat lezat. Selesai makan, kami memesan soto kerbau tanpa nasi untuk oleh-oleh orangtua. 

Dulu, warungnya beberapa meter di sana. Sekarang pindah di sini. Kata beliau. | Foto: Wahyu Sapta.
Dulu, warungnya beberapa meter di sana. Sekarang pindah di sini. Kata beliau. | Foto: Wahyu Sapta.
Warung soto ini merupakan warung langganan pada masa lalu. Jadi sudah lama ada. Sambil meracik soto untuk dibawa pulang, Pak Achwan bersemangat bercerita. Bahwa dulu warungnya di sebelah sana. Pindah hanya beberapa meter saja. Jadi mudah dikenali bagi langganannya.

Karena hari sudah siang agak sore ketika berkunjung, maka beberapa gorengan, sate, sudah berkurang dan hampir habis. Meskipun begitu, ketika kami mencicipi semangkok soto masih tetap segar. Karena biasanya sebuah warung soto ketika akan tutup, kuahnya sudah agak asin. Tetapi warung ini tidak. Tetap segar. Recommended deh. 

Jam buka warung ini, pukul enam pagi hingga enam sore. Jadi silakan mampir ke sana pada jam tersebut ya. 

Harga per porsinya lima belas ribu rupiah. Porsi kenyang dengan daging yang lumayan banyak di dalam setiap mangkoknya. Nggak nyesel deh. Gorengan seharga tiga ribu rupiah, sate-satean tujuh ribu rupiah. Terjangkau oleh kantong.

Hum, awal tahun 2021 yang menyenangkan bagi saya, karena bisa mencicipi kuliner soto kerbau di Kota Kudus. 

Bagi Anda yang sedang bepergian, tetap dalam protokol kesehatan, ya! Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun. Tetap menjaga aman meskipun bepergian. Pandemi belum berlalu, jadi tetap waspada.

Nah, saatnya kami harus meneruskan perjalanan ke Pati, dengan tentengan oleh-oleh Soto Kerbau yang sungguh nikmat. Alhamdulillah.

Selamat Tahun Baru 2021, semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Aamiin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun