Oh ya? Saya kepo sekali. Katanya, waktu merebus sayur hanya sebentar, setelah air mendidih, masukkan. Aduk agar matang merata, selesai. Tidak usah terlalu matang, karena nantinya tidak enak jika kelamaan. Tidak ada yang menjualnya di pasar, karena hanya bisa diperoleh dengan mengambil di kebun. Hem.
Lalu ibu tersebut membagi sayur sintrong kepada saya. "Loh, bu, saya jadi nggak enak nih. Saya nggak minta loh," kata saya.Â
"Nggak papa, bu. Nanti sampai rumah dimasak buat sayur. Pasti ketagihan, dan nanti kalau ke sini nyari lagi sayur sintrong," katanya.Â
Duh, ibu ini. Bikin saya memerah pipinya karena malu. Saya nggak minta loh ya. Tapi dikasih. Hehehe...Â
![Satu kresek sayuran sintrong dibagikan ke saya. Alhamdulillah, bisa dimasak di rumah. | Foto: Wahyu Sapta.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/07/img-20201106-wa0022-5fa6066bd541df43b57bb342.jpg?t=o&v=555)
![Sebagai kenangan, mengajak mereka berfoto bersama. Cekrik! Terimakasih ya bu. | Foto: dokumen pribadi.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/07/screenshot-20201106-100553-5fa606bdd541df710c540d42.png?t=o&v=555)
Ya deh, saya mau mencobanya. Sesampai di rumah, mulailah saya memasak. Karena bahan yang ada adalah bahan untuk bumbu rujak, maka saya memasak sayuran sintrong ini dengan bahan seadanya.
![Siapkan bahan dan bumbunya, ya. | Foto: Wahyu Sapta.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/07/screenshot-20201106-114351-5fa60716d541df7b6a4b6e12.png?t=o&v=555)
Bahan:Â
- Sayur Sintrong yang telah dicuci bersih
- Air untuk merebus sayur secukupnya