Pohon anggrek dipecah menjadi beberapa rumpun dan dibagi ke teman juga saudara yang mau. Saya bukan tipe orang yang pelit. Jika dihitung, entah sudah berapa anggrek jenis catleya yang hidup di beberapa tempat, tak hanya di halaman rumah saja. Semburat ungu ketika terpendar oleh sinar matahari pagi, sungguh keindahan tiada tara. Serius!
Bunga Kamboja Bali kuning juga favorit. Jika sedang musim panas seperti sekarang, bunganya hampir memenuhi batangnya. Daun hanya sebagai pemanis. Bunga kamboja juga harum.Â
Wangi semerbak ketika membuka pintu pagi hari, kemudian menuju ke halaman. Bunga kamboja berjatuhan ke tanah. Serasa di Bali, padahal di Semarang. Hahaha... boleh kan berkhayal? Karena bisa meningkatkan imunitas yang sekarang sedang dibutuhkan. Bahagia.
Tidak terasa membosankan karena ada timbal balik, antara saya dan tanaman yang dirawat. Mereka memberikan bunga, daun yang hijau, wangi semerbak, keindahan, juga imunitas. Meskipun kadang pekerjaan yang berat seperti memindah pot atau mengangkat media tanam dibantu oleh Pak Tukang, tetapi tak menyurutkan bahagianya ketika bisa menikmati interaksi antara saya dan tanaman.Â
Nah, tunggu apalagi? Mumpung weekend nih, yuk salurkan hobi bertanam, menikmati keindahan bunga-bunga bermekaran, jangan lupa untuk mengabadikannya. Cekrik! Bahagia di dapat. Obat hati mengalir dengan sendirinya ke aliran darah, kemudian tubuh bertambah imun agar tak gampang sakit.Â
Seperti saya? Narcissus deh...
E tapi, sstt.. kok saya ngiri ya dengan bebungaan milik Bu Eko tetangga depan rumah yang memiliki bunga Vinca? Warnanya putih dan merah maroon. Saya belum punya nih. Aha!