Nah, ketika bahan telah tersedia, maka mulailah acara masak-memasak.Â
"Persiapkan dulu bahannya ya, kak," kata saya.Â
Membuat jajanan ini atau di daerah lain ada yang menyebutnya Lepet jagung cukup mudah. Mempergunakan bahan yang gampang di dapat. Jagung dan kelapa banyak tersedia di pasar. Jajanan warisan kuliner tradisional memang biasanya lebih memakai bahan yang ada di sekitar dan merupakan kekayaan alam Indonesia yang beriklim tropis.
Teknik memasaknya hanya dikukus. Tidak menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya, melainkan kulit jagung sebagai pembungkus. Kulit jagung memberi rasa dan aroma wangi yang khas. Ada manis-manisnya, gitu...
Karena rasanya yang enak, saya yakin, pasti anak-anak zaman sekarang suka untuk menyantapnya. Tinggal bagaimana kita mengenalkan dan membiasakan di lidah mereka.
- 1 kg jagung manis segar (biasanya berisi 3 buah jagung besar sedang)
- 1/2 butir kelapa parut (biasanya memakai kelapa yang tidak terlalu tua)
- Gula pasir sesuai selera (karena memakai jagung manis, usahakan tidak terlalu banyak gula agar tidak kemanisan).
- Garam secukupnya untuk penyeimbang rasa dan memberikan rasa lebih gurih.
- Tepung beras 2 sendok makan. Fungsinya agar adonan tidak ambyar dan cantik bentuknya saat sudah jadi.
- Kulit jagung sebagai pembungkus (diambil dari jagung itu sendiri, ya).
Cara Membuat:
- Sisir jagung yang sudah dipisahkan dari kulitnya. Haluskan setengah kasar, agar saat disantap, masih ada sensasi kletisan biji jagung utuh.Â
- Campurkan kelapa parut dan bahan lainnya. Aduk adonan hingga rata.
- Bungkus dengan kulit jagung, semat dengan lidi.
- Kukus hingga matang. Kurang lebih 30 menit.
- Siap disajikan.
"Siap, Bun."
Nah, mudah sekali, bukan? Memasak jika dilakukan dengan hati riang akan menjadi mudah dan menyenangkan. Dengan sendirinya akan timbul kreativitas untuk membuat jajanan itu tampil lebih menarik ketika disantap. Misalnya dengan memberi toping dan hiasan.