Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Pasujudan Ayodya Sekaran Memiliki Bentuk Bangunan yang Unik

30 April 2020   22:03 Diperbarui: 30 April 2020   22:17 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk bangunan yang memiliki atap yang tinggi serta tidak berpintu, luas, menjadikan masjid ini adem meski saat cuaca sedang panas. Angin semilir datang dari sisi kanan dan belakang. | Foto: dokpri.

Saya beberapa kali mengunjungi masjid ini. Ketika mampir untuk salat dhuhur. Pertama kali menginjakkan kaki di masjid ini, berkesan unik. Bentuknya tidak seperti bangunan masjid lainnya. 

Ya. Masjid Pasujudan ini terletak di Perumahan Ayodya Sekaran Semarang. Konsep bangunannya cukup menarik karena berbentuk segitiga. 

Ramah lingkungan karena memakai konsep semi terbuka. Udara mengalir dari samping bangunan, arah belakang sehingga tetap adem meskipun pada saat udara panas. Padahal tidak memakai pendingin. Tidak berpintu dan terbuka. 

Kebetulan masjid ini dibangun di lahan yang masih terbuka dan dekat perbukitan. Tempatnya yang agak tinggi, bisa melihat pemandangan perbukitan. 

Menempati lahan dekat perbukitan. Sehingga ketika selesai salat bisa melihat pemandangan yang bagus sambil sejenak berdiam diri di masjid. | Foto: dokpri.
Menempati lahan dekat perbukitan. Sehingga ketika selesai salat bisa melihat pemandangan yang bagus sambil sejenak berdiam diri di masjid. | Foto: dokpri.
Masih berada di area tempat masjid, seusai salat, bisa refreshing dengan melihat pemandangan. Saya selalu suka ketika selesai salat kemudian berdiam diri sejenak. 

Bentuk bangunan yang memiliki atap yang tinggi serta tidak berpintu, luas, menjadikan masjid ini adem meski saat cuaca sedang panas. Angin semilir datang dari sisi kanan dan belakang. | Foto: dokpri.
Bentuk bangunan yang memiliki atap yang tinggi serta tidak berpintu, luas, menjadikan masjid ini adem meski saat cuaca sedang panas. Angin semilir datang dari sisi kanan dan belakang. | Foto: dokpri.
Menikmati udara yang segar, datang dari sisi kanan masjid. Tempatnya luas dengan atap yang tinggi, serta sebagian berdinding kaca. Bahannya juga tidak panas. Angin semilir. Bersih karena ada petugas yang selau siap membersihkannya setiap waktu. 

Masjid ini memang sengaja dibuat hemat energi, saat siang terang benderang tanpa lampu. Konsep green dengan bangunan ramah lingkungan. 

Masjid yang berada di lokasi perumahan Ayodya Sekaran adalah pusat kegiatan keagamaan bagi umat muslim penduduk sekitar perumahan.

Dibangun oleh pihak pengembang. Dan diresmikan oleh KH Musthofa Bisri (Gus Mus) pada tanggal 18 Agustus 2017. Dapat dilihat dari sebuah keterangan yang tertera di batu peresmian dalam masjid. 

Saya dan suami sering berkunjung ke sana, karena kebetulan merawat rumah kakak saya yang berada di komplek perumahan tersebut. Juga sering ada pekerjaan di sekitar sana. Sekalian, pas tiba saatnya salat, maka akan mampir. 

Jika sore hari, anak-anak belajar mengaji dengan bimbingan guru mengaji. Kemudian setiap tiba salat wajib, akan ada salat berjamaah. 

Begitu pula pada saat salat Jumat. Banyak jamaah dari luar perumahan datang untuk salat. Lokasi perumahan Ayodya ini dekat dengan kampus Unnes Semarang. Maka ketika salat Jumat, banyak mahasiswa yang menjalankan salat jumat di sana. 

Sebelum pandemi datang, saya sering melihat mahasiswa berbondong-bondong ke masjid untuk salat Jumat. 

Entah saat sekarang. Sejak pandemi Covid-19 datang, saya bahkan belum lagi menengok ke sana. Padahal biasanya paling tidak satu bulan sekali. 

Cepatlah berlalu, pandemi Covid-19. Go away! Agar semua kegiatan bisa berjalan normal kembali. 

Rindu-rindu yang bergemuruh di udara segera tersampaikan kepada pemiliknya. Juga rindu akan masjid. Datang memuliakannya dan memakmurkan masjid kembali.

Situasi nyaman. Kegiatan ibadah juga normal kembali. Masjid-masjid kembali makmur oleh jamaahnya. 

Karena terus terang, sedih rasanya jika keinginan beribadah di masjid menjadi terhalang sementara karena pandemi. 

Salat berjamaah di masjid, digantikan menjadi salat berjamaah di rumah masing-masing. Anak-anak yang biasanya meramaikan kegiatan mengaji di masjid di sore hari, sementara ditiadakan. 

Apalagi saat tiba bulan ramadan sekarang. Yang biasanya ada kegiatan pesantren ramadan ditiadakan. Padahal belajar mengaji di pesantren kilat pada saat ramadan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak hingga kelak dewasa. 

Tak ada salat tarawih dan tadarus. Sementara juga tidak diperbolehkan berkumpul di masjid untuk berbagai kegiatan, menghindari kerumunan atau sosial distancing. Agar bisa memutus rantai perkembangan virus ini. 

So, jika keadaan sudah normal, bolehlah mengunjungi Masjid Pasujudan Ayodya Sekaran Semarang kembali. Sudah kangen.

Kangen. | Foto: dokpri.
Kangen. | Foto: dokpri.
Salam, 

Wahyu Sapta. 

Semarang, 30 April 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun