Saya beberapa kali mengunjungi masjid ini. Ketika mampir untuk salat dhuhur. Pertama kali menginjakkan kaki di masjid ini, berkesan unik. Bentuknya tidak seperti bangunan masjid lainnya.Â
Ya. Masjid Pasujudan ini terletak di Perumahan Ayodya Sekaran Semarang. Konsep bangunannya cukup menarik karena berbentuk segitiga.Â
Ramah lingkungan karena memakai konsep semi terbuka. Udara mengalir dari samping bangunan, arah belakang sehingga tetap adem meskipun pada saat udara panas. Padahal tidak memakai pendingin. Tidak berpintu dan terbuka.Â
Kebetulan masjid ini dibangun di lahan yang masih terbuka dan dekat perbukitan. Tempatnya yang agak tinggi, bisa melihat pemandangan perbukitan.Â
Masjid ini memang sengaja dibuat hemat energi, saat siang terang benderang tanpa lampu. Konsep green dengan bangunan ramah lingkungan.Â
Masjid yang berada di lokasi perumahan Ayodya Sekaran adalah pusat kegiatan keagamaan bagi umat muslim penduduk sekitar perumahan.
Dibangun oleh pihak pengembang. Dan diresmikan oleh KH Musthofa Bisri (Gus Mus) pada tanggal 18 Agustus 2017. Dapat dilihat dari sebuah keterangan yang tertera di batu peresmian dalam masjid.Â
Saya dan suami sering berkunjung ke sana, karena kebetulan merawat rumah kakak saya yang berada di komplek perumahan tersebut. Juga sering ada pekerjaan di sekitar sana. Sekalian, pas tiba saatnya salat, maka akan mampir.Â
Jika sore hari, anak-anak belajar mengaji dengan bimbingan guru mengaji. Kemudian setiap tiba salat wajib, akan ada salat berjamaah.Â
Begitu pula pada saat salat Jumat. Banyak jamaah dari luar perumahan datang untuk salat. Lokasi perumahan Ayodya ini dekat dengan kampus Unnes Semarang. Maka ketika salat Jumat, banyak mahasiswa yang menjalankan salat jumat di sana.Â
Sebelum pandemi datang, saya sering melihat mahasiswa berbondong-bondong ke masjid untuk salat Jumat.Â
Entah saat sekarang. Sejak pandemi Covid-19 datang, saya bahkan belum lagi menengok ke sana. Padahal biasanya paling tidak satu bulan sekali.Â
Cepatlah berlalu, pandemi Covid-19. Go away! Agar semua kegiatan bisa berjalan normal kembali.Â
Rindu-rindu yang bergemuruh di udara segera tersampaikan kepada pemiliknya. Juga rindu akan masjid. Datang memuliakannya dan memakmurkan masjid kembali.
Situasi nyaman. Kegiatan ibadah juga normal kembali. Masjid-masjid kembali makmur oleh jamaahnya.Â
Karena terus terang, sedih rasanya jika keinginan beribadah di masjid menjadi terhalang sementara karena pandemi.Â
Salat berjamaah di masjid, digantikan menjadi salat berjamaah di rumah masing-masing. Anak-anak yang biasanya meramaikan kegiatan mengaji di masjid di sore hari, sementara ditiadakan.Â
Apalagi saat tiba bulan ramadan sekarang. Yang biasanya ada kegiatan pesantren ramadan ditiadakan. Padahal belajar mengaji di pesantren kilat pada saat ramadan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak hingga kelak dewasa.Â
Tak ada salat tarawih dan tadarus. Sementara juga tidak diperbolehkan berkumpul di masjid untuk berbagai kegiatan, menghindari kerumunan atau sosial distancing. Agar bisa memutus rantai perkembangan virus ini.Â
So, jika keadaan sudah normal, bolehlah mengunjungi Masjid Pasujudan Ayodya Sekaran Semarang kembali. Sudah kangen.
Semarang, 30 April 2020.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H