Peminat kain pewarna alam masih sedikit, karena warnanya yang cenderung kalem. Masih kalah peminatnya dibanding dengan kain proses pewarnaan sintetis yang lebih jreng.
Adalah sebuah tantangan bagi artisan kain pewarna alam, untuk lebih mengenalkan kain yang ramah lingkungan karena menggunakan warna alam sebagai bahannya.
Tantangan lainnya, karena proses pembuatan selembar kain pewarna alam membutuhkan waktu lama dan bahan yang tidak sedikit, maka bahan kain cenderung lebih mahal jika dibandingkan kain warna sintetis. Padahal kain pewarna alam tak kalah bagusnya. Juga lebih ramah lingkungan dan aman memakainya.Â
Tantangan bagi para Empu artisan pembuat kain dan serat pewarna alam untuk lebih giat mengenalkannya kepada masyarakat dan bisa digemari.Â
Kain pewarnaan alam juga harus disesuaikan dengan kekinian, agar generasi mileneal juga menggemari batik dan kain tenun dari bahan pewarna alam.
Tentu saja dari acara bincang-bincang tersebut, saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang sebuah kain dan akar serat dengan pewarnaan alam. Sangat bermanfaat dan mengisi pundi-pundi ilmu di dalam benak saya, karena awalnya saya tidak tahu menjadi tahu.
Acara masih akan berlangsung hingga tanggal 9 Januari 2020 ya. Jadi, bagi siapapun yang berminat, boleh datang langsung di tempat pameran, terbuka untuk umum. Dari pukul 09.30 hingga 17.00 WIB.Â
Sungguh sayang jika dilewatkan!
Penyelenggara :Â