Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cemburu pada Suatu Hari

19 September 2019   17:06 Diperbarui: 19 September 2019   17:07 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan sampai cacing di perutmu bernyanyi. Kasihanlah pada mereka."

Kau terbahak dan menghampiriku sejenak. Kecupan ringan mampir di dahi. "I love you, honey. Harusnya kau yang tak boleh telat makan."

Selanjutnya aku meninggalkanmu bersama Nakitamu.

cemburu hanya sebuah cerita. mengulik aura hati, karena rasa sayang menggebu-gebu. tergoda hanya karena serpihan hati yang merasa terabaikan. aku cemburu padamu. bukti bahwa sebagian aku ada di jiwamu. 

Lagi-lagi keingin tahuanku tentang Nakita menjadi-jadi. Apa sebenarnya yang terjadi. Wanita dalam ceritamu yang telah terbit kemudian itu mampu meraih simpati pembaca tak sedikit. Kau bercerita, betapa ia telah mengisi ruang hati. Penuh makna dan seperti memiliki ruh dalam cerita. Jiwamu ada di sana. Menghayati semua peran yang ada dalam cerita.

"Siapa Nakita?"

"Hanya tokoh dalam cerita. Kau mengerti itu kan, sayang?"

Hatiku memang selalu luluh lantak oleh sikapmu yang lembut. Tetapi ketika cemburu membelenggu, siapa yang tak marah?

Aku cemberut sambil mengelus perut buncit dan kau tertawa tergelak penuh kemenangan.

***

Semarang, 19/9/2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun