Aku menengok ke arahnya. Kaget. Bagaimana ia tahu? Aku tak pernah cerita padanya.
"Heran ya? Kamu pernah mendengar sebuah teori bahwa jika ingin meraih hati seorang gadis, dekati saja ibunya."
"Jadi? Ibu yang bercerita? Juna, aku..."
"Ssst... sudah. Tak usah diungkit. Kamu tak perlu bercerita. Aku mengerti."
Lalu Juna mengambil sesuatu dari sakunya.
"Aku ingin memberikan sesuatu padamu."
"Apa?"
Ia mengambil tanganku dan memberikanku sesuatu di telapak tanganku.
"Sebuah kerang? Yah... aku kira cincin, Juna." kataku sambil tergelak. Ia juga ikut tergelak. Lalu aku mengatakan bahwa aku hanya bercanda.
"Kok kamu matre gitu, sih? Hahaha, tetapi tentu saja aku juga bercanda Gladys. Karena sesungguhnya yang ingin aku berikan padamu adalah ini."
Sebuah cincin ia sematkan di jari manisku sebelah kiri.