Inilah mungkin yang membuat kain batik tulis asli menjadi mahal, ya. Karena prosesnya yang rumit. Dari segi bahan baku, juga sangat berpengaruh. Puji hanya memakai bahan baku yang bagus dan tidak sembarangan.
Ia menuturkan, bahwa pada tahun 2014, ia pernah memproduksi batik, dengan proses pembuatan paling lama. Batik tulis bercerita.Â
Proses menggambar dan pencantingan langsung pada kainnya. Dan hasilnya sungguh patut diacungi jempol. Indah sekali. Tetapi ia belum berani mengeluarkan desain tersebut, hingga lama.
Baru tahun 2019, kain ini ia perlihatkan ke khalayak umum. Batik itu menceritakan tentang Gunung Kendheng, di awal belum terjadi kekacauan perebutan masalah semen. Yaitu ketika alam masih hijau makmur. Hingga imajinasi alam yang telah terpendar oleh adanya pabrik-pabrik semen.
Sedangkan untuk desain motif batik yang biasa, ia bisa membuat paling tidak tiga hingga lima dengan motif yang sama. Itu diluar untuk batik seragam. Kalau seragam, jelas harus sama hingga ratusan potong kain.
Tahun 2019 ini, ia mengeluarkan beberapa motif batik. Motif Anugerah Mina Pesantenan, Bagong Anjagi Nagari, Ayam Jago, Cucak Jenggot, Bangau Thong-thong, Pintu Gerbang/Lawang Majapahit, Kuluk Kanigoro Rambut Pinutung,Â
Jujuran Kupu, Semanggi Sawah, Mina Tani Pesantenan, Motif Naga, Parang Sekar Kupu, Rambatan Daun Wangi, Peksi Manggaran Madu, dan motif Sekar Jagad Pesantenan.
Seiring dengan waktu, batik kian membanggakan. Dengan kesadaran akan berharganya batik, proses pembuatan batik semakin berkembang dan faktual sesuai zamannya.Â
Yang terpenting adalah menjaga kelestarian budaya yang dimiliki bangsa ini, agar tidak hilang dan tidak diklaim negara lain karena tidak ada yang mengurusnya.
Dengan penemuan-penemuan metode baru, motif-motif kian berkembang dan faktual. Motif-motif batik bisa didokumentasikan, dan memacu pengrajin untuk berkarya lebih baik lagi.Â