"Maafkan aku Bintang, aku mematahkan hatimu di awal bertemu kembali. Kamu jatuh cinta padaku, sekaligus patah hati dalam waktu yang bersamaan," kataku lirih padanya. Entah, ia mendengar atau tidak. Tetapi yang jelas, aku melihat wajahnya sangat kecewa.
Salahkah? Jika aku akan menikah, masih dengan Bintang. Tapi bukan Bintang ia. Bintang yang aku temui setelah lulus kuliah. The same name, but different man. Orangnya baik. Dan aku mencintainya.
***
(24/7/15)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H