Turis juga suka diajak bercanda. Tidak serius banget. Namanya juga tour, berlibur, berwisata, jadi saatnya santai. Ada beberapa mereka mengikuti kondisi yang ada di negara ini. Misalnya saat dulu plastik dihargai 200 rupiah, mereka sambil bercanda, apakah tas plastik yang kami berikan dihargai? Padahal tas yang untuk belanjaan yang saya berikan terbuat dari kertas yang ramah lingkungan. Wah, mereka update, ya.
Atau juga saat saya minta foto bareng, mereka setengah geli. Ya, ya. Kebanyakan orang sini memang suka meminta foto bareng turis. Tetapi mereka tidak keberatan. Bahkan, mereka memotret juga di handphonenya untuk kenang-kenangan. Nah, kan. Jika menemui foto saya di luar negeri, berarti mereka pernah ke Indonesia dan bettemu dengan saya. Hahaha... saya becanda. Jangan diambil hati, ya.
Mereka suka bercanda. Ketika saya meminta mereka untuk berfoto, langsung bersedia. Dan saya jadi kelihatan kecil diantara mereka. Alias kepenyet. Hahaha... (Dok. Wahyu Sapta).
Tetapi sih senang sekali. Saat bertemu dengan turis yang sudah sepuh banget. Tetapi masih semangat untuk pergi berwisata keliling dunia. Menurut mereka, hampir empat bulan mereka di kapal. Menikmati perjalanan. Yah, akhirnya saya jadi teringat my mom and my dad. Saat saya mengungkapkan ke mereka, mereka langsung memeluk saya. Mereka baik. Oh, saya jadi terharu.
Ibu yang sudah sepuh ini memeluk saya, ketika saya bilang padanya mirip my mom dan saya sedang kangen padanya. (Dok. Wahyu Sapta).
Nah, kalau yang ini, keisengan saya, saat menunggu turis datang dan masuk ke toko. Hahaha... (Dok. Wahyu Sapta).
Lalu. Begitulah. Jika
Cruise Ship yang membawa mereka lama tidak datang, saya suka kangen.
Saat sore menjelang, turis kembali ke kapal dan akan berlayar kembali mengelilingi dunia. I'm gonna miss you... (Dok. Wahyu Sapta).
Semarang, 21 April 2019.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya