Juga bisa menjadi tambahan pendapatan. Barang yang dihasilkan bisa dijual kembali dan dipakai sesuai dengan kegunaanya. Lebih bermanfaat dan bisa mengurangi sampah yang dihasilkan.
4. Bagaimana dengan lingkungan yang sudah terlanjur tercemar oleh sampah atau limbah? Mau tidak mau, dengan kesadaran tinggi, kita bisa ikut berpartisipasi membersihkan lingkungan. Misalnya ikut komunitas Siap Sadar Lingkungan atau @siapdarling. Tidak harus setiap saat mengikuti setiap aksi. Tetapi dengan berpartisipasi dari lingkungan diri sendiri dan dimulai dari sekarang. Juga bisa memberi donasi.
Memang berbicara cerita sampah tak akan ada habisnya. Jika kita mau dan sadar akan lingkungan, maka kita bisa mengurangi jumlah sampah yang tiap hari selalu bertambah. Dimulai dari diri kita sendiri. Kita sadar lingkungan. Bahwa bumi tempat kita berpijak adalah tempat yang harus kita jaga.Â
Hal ini, bukan saja untuk kepentingan diri kita sendiri, tetapi juga untuk generasi berikutnya. Generasi sesudah kita. Agar generasi berikutnya, juga ikut menikmati warisan bumi yang indah dan hijau. Tak hanya berupa warisan sampah.
Disamping itu, lingkungan yang bersih dan hijau juga akan menjadi warisan yang berharga. Seperti yang dilakukan Bakti Lingkungan Djarum Foundation dengan penghijauannya.Â
Melalui program Djarum Trees For Life (DTFL), penghijauan tak hanya dilakukan dengan penanaman trembesi di sepanjang 2.220 KM jalur Pantura dan TOL Trans Jawa, tetapi juga dengan melakukan konservasi di pesisir pantai utara Jawa Tengah. Agar lingkungan pantai tak terkena abrasi. Menjaga sabuk pantai aman dari gelombang tinggi. Juga menyaring sampah agar tak masuk ke laut.
Nah, jika sampah tak ada lagi, maka saya bisa menikmati kembali pantai dengan nyaman karena bersih dan indah, kan? Semoga, ya.
Salam,
Wahyu Sapta.
Semarang, 1 Maret 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H