Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Arti Pulang

22 November 2018   23:55 Diperbarui: 23 November 2018   15:09 1735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

Aku melihat diriku sendiri.

"Apakah kamu tidak kangen padaku?"

"Kangen."

"Jika kangen, mengapa kau selalu pergi lama. Kau nyaris melupakanku."

"Kau seharusnya mengerti."

"Aku mengerti, selalu mengerti. Tetapi hatiku kadang memberontak. Kau seperti hanya memanfaatkanku saja."

"Ruhita, percayalah padaku. Aku mencintaimu. Hanya soal waktu. Aku akan menikahimu. Dan kita hidup bahagia selamanya."

"Rasanya, menunggu saatnya tiba, membuatku semakin senewen."

"Kau adalah wanita yang baik hati dan sabar. Aku mencintaimu karena itu."

Dan ia hanya bisa menerima.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun