Pengenalannya dengan Amy, menjadikan dirinya semakin kuat. Kekasih, yang akhirnya ia nikahi, mampu mendampingi dirinya dan usaha yang ia rintis. Amy merupakan sosok yang mirip ibunya. Wanita setia, mendampinginya saat jatuh bangun. Ia layak mendapatkan kesuksesan yang diraihnya bersama.
Kesuksesan itu tak lepas dari pembelajaran dari kisah ayahnya. Juga nasihat-nasihat ayahnya, yang dulu dianggap suatu hal yang mustahil, tidak masuk akal, hingga ia selalu memberontak. Nyatanya, bahkan nasihat itulah yang membuatnya besar.
Ia pindah rumah menempati rumah barunya. Rumah lama ia tinggalkan, meski ia rawat dengan segala kenangannya. Rumah lama tidak berubah bentuk. Dari halamannya, hingga interior dalam rumah. Semua ia usahakan tetap seperti semula. Ia mau, rumah dan kenangan itu selalu dalam memorinya. Keindahan dengan segala riuhnya.
Ia tak mau kehilangan kenangan itu, setelah ia kehilangan ayah dan ibunya.
Ayahnya meninggal hampir sepuluh tahun yang lalu. Juga ibunya yang menyusul satu tahun kemudian. Jasad mereka dikebumikan di pemakaman dekat rumah. Yang ragawi memang telah tak ada. Tetapi rohaninya bersemayam abadi dalam hatinya. Kasih sayang orang tuanya tak bisa dibandingkan dengan apapun. Juga materi termahal sekalipun.
Nilai-nilai ajaran yang ia terima selama orang tuanya ada, merupakan bentuk cinta kasih. Warisan yang tak ia dapatkan dari kehidupan manapun. Yang tak terbeli dari toko manapun. Kenangan abadi yang membuatnya menjadi laki-laki tangguh. Meski ditengah kegamangan hati dan masalah yang datang bertubi-tubi. Â Ia seharusnya tak patut mengeluh.
Sedangkan rumah yang merupakan suatu kenangan yang berharga, sebentar lagi akan menjadi sebuah kampus yang megah. Tak ada lagi kenangan yang indah dengan bentuk rumah yang bisa ia lihat. Sedangkan rumah di sekitarnya telah beberapa minggu lalu rata dengan tanah. Hanya rumahnya yang tersisa, karena menunggu persetujuan dan negosiasi darinya.
"Pak Aradhana, bagaimana? Siapkah bapak menandatangani surat perjanjian ini?"
Akhirnya ia mengangguk.
"Aku harus ikhlas, aku telah memiliki penggantinya." katanya sambil meraung dalam hati.
Semarang, 19 November 2018.