Arako mengangguk. Karena katanya terserah tuan rumah mau diajak kemana saja ia mau.
Sudah lama saya kepengin makan sop senerek. Hanya saja jika ke Magelang belum sempat mampir ke sana. Nah, mumpung ada kawannya, saya memilih menu ini.
Sop senerek ini berbahan dasar daging sapi. Aromanya segar. Bumbu utamanya sama seperti sop lainnya, yaitu lada dan pala.
Saya berhenti di sebuah warung makan Sop Senerek Banar, yang berlokasi di jalan Soekarno Hatta Banar Magelang yaitu jalan menuju Candi Borobudur. Di sana disediakan berbagai menu seperti pecel, nasi rames dan menu spesialnya adalah sop senerek.
Sedangkan untuk minumnya, ada spesial menu, yang jarang di temui warung makan lainnya. Es beras kencur dan es gula asam. Arako heran. Nah, beras kencur kan jamu, katanya. Tetapi ia penasaran, dan memesannya. Saya memesan es gula asam. Pasti segar. Saat minuman tersaji, dan mencicipinya, Arako senang. Baru kali ini jamu disajikan jadi minuman. Dan enak. Ya memang, beras kencur dan gula asam adalah jamu tetapi rasanya manis, sehingga bisa dijadikan minuman.
Bagaimanakah rasanya? Hem, sayapun penasaran. Kuahnya bening dan segar. Kaldu daging sapi yang gurih sungguh menggoda. Sayur bayam dan wortel yang pas matangnya, menjadikan sayur ini segar untuk disantap. Sedangkan kacang merah sebagai pemeran utama sop senerek, rasanya empuk maknyus saat dikunyah dan cocok jika dipadukan dengan sop. Secara keseluruhan, sop senerek cocok buat saya. Sedap dan segar! Mantap.
Habis sudah makanannya. Sop beserta kuahnya tandas. Juga es jamu. Tinggal wadahnya. Hahaha...efek lapar dan enak.
Harganya terjangkau kantong. Tidak mahal.Â
Perjalanan dilanjutkan ke Candi Borobudur, menuntaskan rasa penasaran Arako akan keberadaan Candi ini.