Hem, kadang-kadang google map malah suka bikin salah jalan, katanya.
Lalu, siapa anak kecil seumuran sekolah play group yang membonceng dirinya tadi. Bukankah ia memanggilnya bunda? Putrinya. Hanum namanya. Putri semata wayang yang diantar jemput sekolah olehnya.Â
Meski harus mengambil waktu di sela ia bekerja. Repot memang. Tetapi ia senang. Karena dengan begitu ia selalu bisa mengetahui perkembangan anaknya dari waktu ke waktu.
Sedang ayah Hanum, bekerja di luar kota. Tiap akhir pekan ia pulang. Berkumpul dengan keluarga kecilnya. Hem, keluarga kecil yang bahagia.
***
"Rie, maafkan aku. Aku janji akan memberimu kelonggaran untuk bisa mandiri. Aku tak akan lagi over protektif padamu. Terimalah aku, Rie. Sekuntum mawar merah ini untukmu. Kuberikan kepadamu sebagai tanda rasa bersalahku."
Rie hanya diam membisu. Lalu ia bergumam, "Setelah aku bisa naik sepeda motor, kau datang lagi padaku? Lalu, kemana saja kau selama ini? Sudahlah, mana mawar itu. Biar aku simpan."
"Jadi?"
"Apanya?"
"Kita menikah?"
"Ya, menikah."