"Daaan... akupun menghilaaang...!"
Criiing..! Uh, eh, oh, kok? Apakah aku sudah menghilang? Loh, kok masih ada sih? Apa mantranya kurang khidmat? Baik, aku baca lagi mantranya.
"Daaan... akupun menghilaaang!"
Criiing...! Nah, kan, aku telah menghilang! Asik, aku tak terlihat oleh siapapun. Jadi, aku bisa berbuat apa saja tanpa bisa terlihat oleh siapapun. Aku berjalan menyelusuri jalan ini.
Criiing...! Aku telah sampai di mini market. E tapi, ah, nggak asyik, membosankan. Bahkan aku tak tertarik apapun untuk memilikinya.
Criiing...! Aku berpindah tempat. Di sebuah restoran mewah! Di sini, tanpa memesanpun, aku bisa menyulap makanan terenak untuk kusantap. Ah, tapi, tak menarik juga. Aku sudah kenyang, aku tadi sempat makan di rumah sebelum ke sini tadi.
Criiing...! Aku telah berada di toko buku, lumayan lah, baca-baca buku sebentar tak apa. Tak membeli juga tak apa. Toh, mereka tak melihatku. Aku hanya ingin membaca, sedikit, kemudian akan berpindah lagi. Cukup. Aku sudah puas membaca.
Criiing...! Eh, tempat apa ini? Aduh, salah kamar. Ih, norak tuh orang, ogah ah.
Criiing...! Uh, salah kamar lagi.
Criiing...! Uh, salah lagi. Ups!
Criiing...! Nah, ini aku suka. Lautan lepas. Aku berada di atas sebuah perahu, dengan sebuah layar berwarna putih. Seekor camar berbulu putih dengan sedikit bulu hitam di salah satu sisi sayapnya, sedang terbang rendah dan menyapaku, "Selamat pagi sang Putri."