Warungnya seperti rumah biasa. Saat di warungnya, ada tiga orang yang melayani pembeli. Dua orang mencetak gethuk yang sudah dihaluskan dalam sebuah cetakan kotak-kotak kecil. Kemudian gethuk yang telah dicetak, dimasukkan dalam dus. Tiap dus berisi 20 potongan kecil gethuk. Sedangkan 1 orang bertugas sebagai pencatat sekaligus kasir. Para pengantre yang telah memesan dan dicatat namanya, akan dipanggil saat pesanan telah jadi.
Salah satu kelebihan gethuk ini, rasanya enak, lezat, gurih dan manis. Berbeda dengan gethuk kota lainnya, gethuk kethek memiliki tekstur yang lembut dan tidak kenyal. Bentuknya mirip gethuk lindri, tetapi gethuk ini lebih lembut. Saat digigit, terasa nyus dan empuk. Rasa gurih dari kelapa parut sangat dominan.
Silakan jika ke Salatiga mampirlah mencari gethuk kethek yang tidak ada hubungannya dengan kethek. Rasanya dijamin enak dan fresh. Tanpa bahan pengawet dan mereka pinter mengolahnya. Recommended deh. Â
Salatiga, 19 Agustus 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H