Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kue "Putu Bumbung" yang Legendaris dan Lezat Itu Masih Ada

23 Juni 2018   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2018   19:21 4446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putu Ayu. Seperti namanya, ayu dan enak rasanya. Manis gurih, berbalur kelapa parut. (Ilustrasi: pixabay).
Putu Ayu. Seperti namanya, ayu dan enak rasanya. Manis gurih, berbalur kelapa parut. (Ilustrasi: pixabay).
Putu ayu. Merupakan kue tradisional juga yang memiliki rasa enak dan aroma daun pandan. Berbahan dasar tepung terigu dan santan, kemudian dibuat adonan yang dicetak khusus Putu Ayu. Di atasnya baluran kelapa parut. Rasanya manis dengan perpaduan gurih dari kelapa parut. Cara membuatnya ternyata juga mudah.

Siapkan bahan-bahannya. Yaitu 250 gr tepung terigu, 2 butir telur ayam, 200 gram gula pasir, 250 ml santan, 1 sendok teh ovalet, setengah sendok teh vanili jika suka, pewarna hijau untuk makanan dan sedikit garam. Kelapa parut yang telah diberi sedikit garam biar terasa gurih, kemudian sisihkan.

Cara membuatnya, mixer telur, gula, ovalet, vanili dan garam hingga berwarna putih dan mengembang. Tambahkan dengan tepung terigu dan santan, mixer dengan kecepatan rendah. Tambahkan pewarna hijau ke dalam adonan, aduk hingga rata. Siapkan kukusan, hingga panas.

Siapkan cetakan, olesi dengan sedikit minyak kelapa. Masukkan parutan kelapa, tekan-tekan agar rata di dasar cetakan, kemudian masukkan adonan ke dalam cetakan. Kukus hingga matang, kurang lebih 15 menit. Sajikan dengan melepasnya dari cetakan. Taruh dalam piring saji, siap dinikmati bersama secangkir teh hangat. Lezat dan nikmat.

Putu Mayang. Termasuk jajanan kue basah. Dari tepung beras dan berkuah santan. Rasanya manis gurih gula merah. (Ilustrasi: pixabay).
Putu Mayang. Termasuk jajanan kue basah. Dari tepung beras dan berkuah santan. Rasanya manis gurih gula merah. (Ilustrasi: pixabay).
Sedangkan putu mayang, adalah kue tradisional yang berbahan dasar tepung beras. Sejenis kue basah yang memiliki bentuk khas seperti gulungan mie. Cara menyajikannya bersama kuah santan yang gurih dengan sirup gula merah yang manis. Variasi tampilan warnanya bermacam-macam, hijau, merah, dan warna alami tepung. Sangat menarik dan memiliki rasa yang sangat disukai. Manis, gurih dan lezat.

Banyak dijumpai di pasar tradisional dan toko kue. Biasanya banyak dijumpai di pagi hari. Bisa untuk sajian pagi hari sebagai teman minum kopi atau teh.

Nah, kue-kue tradisional ini tetap disukai, meski telah banyak bermacam-macam kue kekinian, karena rasanya yang enak.

Berbagai kue tradisional Indonesia, menambah banyaknya deretan kue tradisional Indonesia yang legendaris, termasuk kue putu ini. Baik Putu Bumbung, Putu Ayu maupun Putu Mayang. Tak lekang oleh waktu, kue tradisional ini melegenda dan tetap menjadi favorit. Bahkan beberapa pecinta kuliner, banyak yang membuat kue tradisional ini dengan rasa kekinian dengan memodikasikannya dengan sentuhan modern. Dengan sajian yang lebih menarik, tanpa meninggalkan ciri khasnya.

Selamat mencoba, ya.

Salam,

Wahyu Sapta.

Semarang, 23 Juni 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun