"Gampang, Bun."
"Emang gimana solusinya?"
"Bikin aja dua-duanya," jawab Ayah sambil ngakak. Bunda sebal. Ayah selalu begitu. Tapi Ayah segera meralatnya. Kakak dan Adik suit saja. Yang menang, minuman dingin favoritnya dibikin hari ini. Yang kalah, bikinnya besok. Adil, kan?
Wah, betul juga idenya Ayah. Hem, Ayah memang selalu keren.
Akhirnya kakak sama adik suit. Kakak yang menang. Adik sedikit cemberut. Tetapi adik mau menerima keputusan tersebut. Adik sportif. Segera Bunda menyiapkan bahan-bahan untuk membuatnya. Sekaligus memasak nasi, lauk dan sayur buat buka.
Ayah mengutit Bunda di belakangnya.
"Ada apa sih Ayah ngekor terus sama Bunda? Mau masak, Yah. Mau bantuin Bunda, ya? Boleh kok."
"Bun, Ayah mau nanya."
"Nanya apaan?"
"Kalau menurut Bunda, Pilih mana? Pilih es blewah, es dawet, atau... aku?" Mata Ayah kedip-kedip mirip kelilipan. Bunda tergelak. Ayah tuh, selalu begitu.
"Yah, yah. Kalau Bunda disuruh milih. Bunda milih es kolak!"