Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Romantisme Bunda di Sepiring Nasi Goreng

23 Mei 2018   09:58 Diperbarui: 23 Mei 2018   09:58 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua sudah berkumpul. Biasanya sebelum waktunya berbuka, mereka sudah berkumpul. Kecuali saja jika Ayah masih ada pekerjaan yang belum selesai. Tetapi hari itu, semua anggota keluarga ada. Sambil menunggu berbuka, biasanya mereka saling bercerita. 

Kakak yang paling cerewet. Dari zaman SD, ia memang suka bercerita apa saja kejadian yang dialami olehnya selama hari itu. Tentang apa saja. Tentang teman-temannya, gurunya atau pelajaran di sekolah. 

Beda dengan Adik yang tak biasa bercerita. Hanya bercerita saat ditanya saja. Misalnya pertanyaan tentang ada peer apa tidak. Karena Adik sering lupa jika ada peer.

Tak ketinggalan juga Ayah dan Bunda bercerita. Tentang apa saja yang dialami pada hari itu.

Suasana yang begini ini yang membuat hati Bunda bahagia. Mungkin juga buat Ayah, Kakak dan Adik. Meskipun Kakak dan Adik sering ribut melulu. Karena Kakak yang suka usil menggoda adiknya. Justru hal ini yang bikin hati Bunda nyaman. Romantis sekali. Apalagi ini di bulan puasa. Akan menambah suasana yang nyaman buat mereka.

Pukul 17.31 WIB, waktu berbuka Kota Semarang. Sontak semua berkata,"Alhamdulillah." Semuanya menuju ruang makan untuk berbuka.

Ada yang berbinar-binar matanya. Terutama Adik. Tentu saja. Karena ada nasi goreng kesukaan mereka.

"Alhamdulillah Bun, ada nasi goreng. Adik makan dulu ya."

Semua tersenyum lebar.

Romantisme dalam keluarga tidak harus yang muluk-muluk. Dengan cara sederhana juga bisa. Seperti sepiring nasi goreng penuh cinta. Memberikan ketulusan hati dan keikhlasan untuk keluarga tercinta, akan menjaga keakraban dan romantisme dalam keluarga. Apalagi di bulan suci Ramadan, bulan penuh berkah.

Aura kasih sayang dalam rumah akan memberi kenyamanan dalam keluarga. Sehingga mereka akan selalu merindukan keluarga, meski sedang berada jauh dari rumah. Rumah adalah arah jalan pulang. Tidak kemana-mana. Rumah adalah tempat ternyaman di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun