Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bidadari yang Menjelma Menuju Sempurna

21 Maret 2018   13:52 Diperbarui: 21 Maret 2018   14:04 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

:bukankah bunda adalah jantung hatiku? jawabmu

menjelmalah menjadi bidadari yang menjadi harapan bunda, nduk cah ayu

aku hanya bisa tarik ulur dengan tali terbaikku yang tak pernah putus

berjaga sebagai pengamat sejatimu, pendengar dan penasehat terbaikmu

:bunda, kaulah sejatinya teman terbaik diantara terbaik

oh, permataku, terbanglah, terbanglah mengelilingi angkasa raya

cecaplah yang menurutmu perlu, ingatlah kesejatian dirimu, ingatlah Tuhanmu, takutlah akan keburukan yang akan menyesatkanmu

sejatinya hidup adalah putih dan hitam, baik dan buruk, semakin matangkanlah dirimu

sempurnalah dirimu.

Semarang, 21 Maret 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun