Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kucing, Memiliki Rasa Persahabatan

21 Desember 2017   09:49 Diperbarui: 21 Desember 2017   19:43 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat repot merawat anak kucing. Dari anaknya sendiri tiga ekor. Dan dua anak adopsi dari Cimut yang ada bulunya hitam. Amazing, Oren baik hati. (Foto: dokpri).

Karena kucing adalah kucing dan bukan manusia, seperti layaknya kucing, mereka sangat produktif. Mereka sama-sama hamil. Ha...! Padahal Cimut pada saat itu sakit parah. Badannya kurus. Cimut yang termasuk tipikal kucing ningrat dan anggun, tetap bertahan demi kehamilannya. Sedangkan Oren adalah kucing betina yang tomboi. 

Dan amazing. Mereka melahirkan bersama! Dalam waktu yang bersamaan. Tetap saja, bunda yang diminta menunggui. Mereka maunya begitu. Ribut melulu mengeong-ngeong minta Bunda yang menunggui persalinannya. Hahahaha... Untungnya kali ini siang hari. Jadi tidak begitu merepotkan. Satu persatu anak mereka lahir. Cimut dengan kekuatan yang ia miliki, berusaha mengeluarkan bayinya. 

Tetapi ia hanya bisa mengeluarkan, tak mampu untuk membersihkan bayinya. Lalu, apa yang terjadi? Oren yang membersihkan badan bayi Cimut. Padahal ia sendiri juga melahirkan. Tetapi karena persahabatan mereka, Oren yang memiliki hati bening, mau membantu persalinan anak-anak kucing mereka, tanpa membedakan ini anaknya atau anaknya Cimut. Subhanallah....

Bahkan setelah melahirkan, Cimut tak lagi mampu menyusui dan merawat anak-anaknya. Lalu, siapa yang menyusui dan merawatnya? Oren!

Akhirnya, seminggu setelah melahirkan, Cimut mati. Saat mati, Cimut minta ditunggui oleh Bunda. Padahal saat itu ia sudah kesakitan hingga tak kuat menopang badannya, tetapi bertahan demi menunggu bunda, yang saat itu sedang pergi. Begitu bunda datang, tak berapa lama, Cimut mati dan berpamitan pada bunda. Anak-anak Cimut diadopsi Oren. Sungguh mulia hati Oren. Persahabatan antar keduanya dibawa sampai mati.

Saat repot merawat anak kucing. Dari anaknya sendiri tiga ekor. Dan dua anak adopsi dari Cimut yang ada bulunya hitam. Amazing, Oren baik hati. (Foto: dokpri).
Saat repot merawat anak kucing. Dari anaknya sendiri tiga ekor. Dan dua anak adopsi dari Cimut yang ada bulunya hitam. Amazing, Oren baik hati. (Foto: dokpri).
Oren masih bertahan hidup hingga beberapa tahun ke depan. Tetapi akhirnya Orenpun sekarang sudah mati. Tetapi kisah mereka bisa menjadi cerita. Tentang persahabatan, tentang kebaikan hati Oren. Tentang perjuangan Cimut saat terakhirnya. Kalau teringat mereka, hati Bunda jadi baper. Persahabatan mereka, berlanjut di alam sana nggak, ya? 

Semarang, 21 Desember 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun