Karena kucing adalah kucing dan bukan manusia, seperti layaknya kucing, mereka sangat produktif. Mereka sama-sama hamil. Ha...! Padahal Cimut pada saat itu sakit parah. Badannya kurus. Cimut yang termasuk tipikal kucing ningrat dan anggun, tetap bertahan demi kehamilannya. Sedangkan Oren adalah kucing betina yang tomboi.Â
Dan amazing. Mereka melahirkan bersama! Dalam waktu yang bersamaan. Tetap saja, bunda yang diminta menunggui. Mereka maunya begitu. Ribut melulu mengeong-ngeong minta Bunda yang menunggui persalinannya. Hahahaha... Untungnya kali ini siang hari. Jadi tidak begitu merepotkan. Satu persatu anak mereka lahir. Cimut dengan kekuatan yang ia miliki, berusaha mengeluarkan bayinya.Â
Tetapi ia hanya bisa mengeluarkan, tak mampu untuk membersihkan bayinya. Lalu, apa yang terjadi? Oren yang membersihkan badan bayi Cimut. Padahal ia sendiri juga melahirkan. Tetapi karena persahabatan mereka, Oren yang memiliki hati bening, mau membantu persalinan anak-anak kucing mereka, tanpa membedakan ini anaknya atau anaknya Cimut. Subhanallah....
Bahkan setelah melahirkan, Cimut tak lagi mampu menyusui dan merawat anak-anaknya. Lalu, siapa yang menyusui dan merawatnya? Oren!
Akhirnya, seminggu setelah melahirkan, Cimut mati. Saat mati, Cimut minta ditunggui oleh Bunda. Padahal saat itu ia sudah kesakitan hingga tak kuat menopang badannya, tetapi bertahan demi menunggu bunda, yang saat itu sedang pergi. Begitu bunda datang, tak berapa lama, Cimut mati dan berpamitan pada bunda. Anak-anak Cimut diadopsi Oren. Sungguh mulia hati Oren. Persahabatan antar keduanya dibawa sampai mati.
Semarang, 21 Desember 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H