Sungguh bukan Nancy pelakunya. Ia dan Dea berjarak satu meter. Dan tas yang dibawanya tidak berada tepat di atas kaki Dea. Nancy hanya terbengong melihat wajah Dea kesakitan.
"Maafkan aku, beneran aku nggak sengaja,"
"Ya sudah, mana tasku. Aku bawa sendiri aja," kata Dea ketus. Kapok ia menyuruh Nancy membawakan tasnya. Badan ringkih Nancy membuatnya jadi mikir, takut jika Nancy kenapa-napa. Malah dia yang disalahkan. Ternyata Dea takut pada bu Hesti yang galak itu.Â
***
SMA Ksatria 01. Lapangan. Saatnya study tour. Ada tiga bus terparkir. Bus 01, 02 dan 03. Nancy masuk bus 02. Ada saatnya bu Hesti sangat baik hati. Nancy, Ahma, Dea dan teman lainnya, di jaga sedemikian rupa, termasuk asupan makanan, sangat diperhatikan olehnya. Hinggastudy tour berjalan sangat menyenangkan. Dan memang, bagi bu Hesti ada waktunya tegas, juga waktunya berbaik hati. Yang jelas, bu Hesti sangat menyayangi murid-muridnya, berharap ilmu yang ditularkan bisa membawa bekal untuk masa depan muridnya.
Ahma lebih dekat dengan Nancy selama study tour, karena mereka berada dalam satu bus yang sama. Itu membuat Dea iri. Ia tak bisa menyuruh-nyuruh Nancy, orang yang paling loyal padanya selama ini. Bete jadinya.
Saat ada kesempatan bersama, Dea langsung berkata kepada Nancy. Lebih tepatnya berteriak, "Kamu kupecat jadi anggota geng, mulai dari sekarang!" seru Dea. Diamini oleh anggota lainnya. Wajah Nancy menjadi pasi. Dengan nada polos ia bertanya pada Dea, "Aku salah apa, Dea?"
Lalu tiba-tiba datang angin cukup kencang hingga menjatuhkan ranting pohon tepat di atas Dea, kemudian jatuh mengenai kepalanya. Dea mengaduh, kemudian berlalu dari Nancy, diikuti oleh anggota geng lainnya. Sepanjang ia berjalan, Dea marah-marah terus sambil menggerutu.
Ahma melihat dari kejauhan. Ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri. Sekelebat bayangan hijau keluar dari tubuh Nancy mematahkan ranting pohon!
***
Semarang, 9 Oktober 2017.