Hening.
***
Aku hanya jatuh cinta padamu. Bagaimana mungkin kamu menyuruhku untuk berpaling darimu. Itu tak mungkin dan merupakan sesuatu hal yang sangat berat bagiku. Aku tak pernah memintamu lebih, bahkan aku tak pernah memintamu untuk menjadi kekasihku. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa aku hanya jatuh cinta padamu. Itu saja.Â
Lalu ketika kamu mengatakan bahwa tak mungkin cinta itu terajut, bahkan aku bisa memakluminya. Ya, ya. Baiklah, awalnya memang sempat membuatku nyeri di ulu hati, tapi selebihnya, setelah itu aku bisa memakluminya, meski dengan hati yang tergores cukup dalam dan terasa sakit. Aku mengerti, bahkan sangat mengerti, saat kamu menunjuk salah seorang perempuan di dekatmu, dan kamu mengatakan, bahwa dia kekasihmu.
Cemburu? Tentu saja aku cemburu. Tapi aku bisa memakluminya. Aku mencemburuinya karena mengapa bukan aku yang menjadi kekasihmu dan mengapa harus dia. Aku memaklumi pilihanmu dan memang, kuakui dia lebih cantik dariku.
"Jadi?"
"Jadi apa?"
"Kamu harus memberiku keputusan, "
"Keputusan apa?"
"Kamu harus menjauh dariku."
Seketika wajahku pias.Â