keberangkatanmu dan kepulanganmu,Â
meniupkan kecemasan bagiku,
sedang aku juga tak memiliki bekal yang sama sepertimu?
Â
harusnya kecemasan ini mulai aku kurangi, dengan serpihan putih lagi bersih, mengalirkan mata air menjadi batu,
agar bekal menjadi cukup dan tak perlu lagi cemas,
aku menuju-Mu, dengan bawaan kebajikan yang lebih berat, melebihi hitamku.
Â
Semarang, 19 Juli 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H