Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Air Menjadi Batu

19 Juli 2016   13:52 Diperbarui: 20 Juli 2016   10:27 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dokpri"][/caption]

tolong beritahu aku mengapa, ketika seseorang mulai takut akan kecemasan,

mungkin percaya bahwa mereka beramai-ramai membicarakan dirinya,

bahwa suatu hari nanti, bila saat itu akan datang,

sedang bekal tak lagi cukup untuk dibawa,

tentu kecemasan kian menjadi, tiba-tiba ingin berlarian menuju bukit untuk bersembunyi,

bukankah ia yang akan menujumu mampu menembus segala kondisi di mana pun kau berada?

demi mengejar apa yang berada di langit ke tujuh, seumpama kau mengawalinya dengan wajah yang terpucat,

sebab pintu mulai membuka, mengarah ke segala penjuru,

kau tak mampu menghindarinya, pasrahlah yang ada, tinggal kesakitan yang teramat sangat,

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun