Sebenarnya aku adalah orang yang sangat rasional. Tak ingin memikirkan hal tentang makhluk yang tak nampak. Tapi aku selalu bermimpi, bahwa kejadian-kejadian yang akan terjadi besok pagi, ada dalam mimpiku. Entah siapa yang membisikiku. Apakah ia perempuan itu? Bukankah aku telah menolaknya? Dan aku berusaha untuk tidak perduli.
Â
Akhirnya aku berusaha mencari tahu, mengapa ia selalu mengikutiku. Kebetulan aku bertemu Sigid, teman yang baru kukenal tanpa sengaja. Tiba-tiba ia melihatku heran dan berkata, bahwa aku diikuti oleh makhluk tak nampak, yang berwarna hijau. Ia sang Ratu. Mengapa Sigid tahu? Ternyata Sigid juga sama sepertiku, bisa melihatnya. Tapi saat itu, aku tak sempat bertanya banyak pada Sigid.
Â
Hari ini aku menelponnya, agar bisa membantuku.Â
Â
"Ghea, kamu memiliki cincin berbatu hijau?"
"Iya, ada, pemberian seseorang, aku lupa namanya, sudah agak lama. Kenapa?"
"Cincin itu, lepaskan, buang jauh darimu!"Â
Aduh, tentu saja aku menjadi kebingungan, karena cincin itu tak pernah kupakai, hanya kusimpan saja. Sialnya lagi, cincin itu entah di mana, aku lupa menaruhnya.
Â