Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Galih dan Ratna Mengikat Janji

8 Juli 2015   10:55 Diperbarui: 8 Juli 2015   10:55 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratna yang alim, pernah aku melihatmu melirik padaku, tapi segera kaualihkan pandanganmu, saat aku melihat ke arahmu. Duh, makin cantik saja kamu, dengan kerudung warna pink lembut. Bagaimanapun aku ingin mengungkapkan semua apa yang ada di hati ini. Tapi, apakah kau mau menerimanya? Jangan-jangan kau akan menolaknya sebelum aku berkata itu padamu.

 

Tunggu, tunggu saja waktu yang tepat untuk menembakmu. Meski lama, aku akan tetap bersabar. Duh, aku harus bersabar ya, meski kadang aku merasa, kau seperti menunggu kata dariku. Ah, tapi entahlah. Aku musti belajar dulu menjadi imam, agar bisa menjadi imammu, gadis berkerudung cantik bernama Ratna. Bukankah pria yang baik akan mendapat wanita yang baik pula? Aku mau yang seperti itu, aku ingin berjodoh dengan Ratna yang alim dan cantik, kelas XI MIA2.

 

Aku tersenyum dalam hati, sambil membatin, yee, masih lama kali buat mikir yang seperti itu. Tiba-tiba pintu kamar

diketuk dari luar. Ups, pasti mama.

"Galiiih.. dicari Khahfi tuh, katanya mau diajakin futsal," seru mama. Oiya, aku hampir lupa, ada janji main futsal.

"Iya ma, bentar, nanti turun," jawabku.

Nah, Ratna, wait for me ya, aku suka kau, tapi aku malu. Aku tertawa dalam hati, karena mengirim sinyal padamu.

***

 

Dalam bentuk radar, Galih dan Ratna mengikat janji. Hanya sinyal yang mereka kirim. Malu-malu bila harus terucap. Oi, syahdu. Cantik dan indahnya cinta mereka, yang meski ingin terucap, tapi bersabar untuk menunggu waktu yang tepat untuk membinanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun