"Iya, aku yakin. Memang kenapa?"
"Aku ingin menangkapnya. Boleh kan?" Tanpa aba-aba aku berlari melesat mengejar bintang terang tadi.
Bruuuk.... Aku terjatuh.
Waduh, sakit.
"Olif...kenapa kamu?" tanyamu. Hehe..aku tersenyum tersipu malu. Rupanya tadi aku melamun terbang ke langit bersamamu. Kamu hanya terbengong melihatku tersenyum malu memerah pipiku sambil kelimpungan.
"Oliif..kalau pengin tidur, sana masuk.. Sudah malem.. Aku pulang yaa... Besok kita ketemu lagi. Bye Olif.."
"Bye juga Bayu, makasih sudah membawaku ke langit.." kataku berbisik, hampir tak terdengar oleh telingamu.
"Apa Olif? Aku kurang mendengar.." tanyamu. Aku tersenyum dan berkata tidak ada apa-apa.
"Baiklah, bye Bayu. See you.." Aku menutup pintu rumah, dan kamu berlalu dari pandanganku.
Aku menuju jendela, kubuka tirai sambil memandang langit. Ada bulan sabit sedang tersenyum. Ah, aku pernah pergi ke sana dan duduk di bulan bersama Bayu, meski hanya dalam lamunan. Tersenyumlah aku.
****