Mohon tunggu...
wahyu rendy
wahyu rendy Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas pendidikan indonesia

saya disini sebagai mahasiswa semseter 2 di jurusan film dan saya senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bertahan di Era Gempuran Digital

21 Maret 2023   23:45 Diperbarui: 22 Maret 2023   00:21 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Sugiarto ini ternyata sudah cukup lama menjalani profesi nya sebagai ojek pangkalan yaitu sekitar 8 tahun namun sempat berhenti karena ia mendapatkan pekerjaan namun setelah beberapa laa ia pun kembali menjadi ojek pangkalan, terhitung sejak 2011 pak Sugiarto sudah menjalani profesi ini yang dimana dulu profesi ini bisa mencukupi kehidupan keluargannya untuk kebutuhan sehari hari namun adanya ojek online akhirnya membuat kehidupan Pak sugiarto menjadi pas pasan untuk melaksanakan kehidupan sehari- hari, yang dimana dulu Pak Sugiarto bisa mendapatkan uang ratusan ribu sekaran hanya sebatas 50-60 ribu ruoiah saja.

Belum bersih itu karena pak Sugiarto harus membeli bensin agar tetap bisa mnjalankan motornya dan juga ditambah untuk makan siang yang menjadi sehari itu penghaslannya pas pasan sekali untuk kehidupannya, itu pun untuk mendapatkan uang segitu Pak sugiarto harus mangkal dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore waktu yang cukup lama untuk bekerja namun bagaiman lagi hidup di kota memang terbilang cukup keras, Pak Sugiarto pun sebetulnya sehari bisa 5 sampai 7 kali tarikan itupun dengan jarak yang dekat membuat ongkos terbilang sangat kecil.

dan ditambah lagi system di pangkalan ini yaitu bila ada orderan bergilir yang membuat semua orderan itu rata jadi tidak bisa semuanya ditarik oleh satu orang, memang system ini adil namun membuat semua ojek pangkalan memiliki penghasilan yang cukup kecil bila ada sistim ini namun pak Sugiarto tetap menerapkan system ini karena rasa solidaritas tehadap rekan ojek pangkalan ini.

Dan pada akhirnya rasa kekeluargaan pada pangkalan ini begitu erat sudah seperti sahabat perjuanganyaa sendiri, yang dilakukan para ojek pangkalan bila tidak ada tarikan disini mereka melakukan main kartu ataupun meroko seperti bapa bapa biasanya dan sebetulnya membuat para ojek pangkalan ini hanya membuang waktu waktu saja hamper seharian, Pada konflik ojek pangkalan dan ojek online ini sebenarnya Pak Sugiarto ini tidak ikut ikutan berselisih dengan [ara ojek online namun hanya temannya saja yang bertentangan dengan ojek online.

yang dimana cerita ini cukup mengerikan dimana ojek online menjemput penumpang di depan pangkalan akan di hajar habis habisan saya sebagai penulis pernah mengalami hal ini karena naik ojek online lalu diturunkan cukup jauh dari rumah karena rumah saya cukup dekat dengan ojek pangkalan dan pada akhirnya itu menjadi sebuah car agar tidak terjadinya konflk pada saat itu, dan saya sebagai penulis cukup kasihan karena di  ojek pangkalan itu banyak sekali bapa bapa yang umurnya 55 tahun keatas.

namun tetap saja menjalani profesi ojek pangkalan ini agar bisa terus bertahan hidup, dan konflik ini pun sebenernya tidak tanpa alasan namun ojek pangkalan lah yang menjadi korbannya dan akhirnya berbicara melalui konflik agar semuanya adil ojek pangkalan mendapatkan orderan yang setara dengan ojek online, dan akhirnya memicu konflik yang cukup mengerikan dan banyak menimbulkan banyak korban yang sebenrnya tidak tahu apa apa hanya ingin mencari nafkah saja untuk keluarga seperti orang pada umumnya. 

Namun seiring berjalannya waktu akhirnya konflik ini pun dilupakan oleh masyarakat dan kedua pihak sudah bisa dibilang biasa saja namun mengajukan peraturan peratuan agar ekosistem tetap berjalan. Di daerah tertentu memiliki peraturan yang cukup unik yang sudah saya amati beberapa tempat yaitu beberapa daerah menerapkan menoralak ojol yang membuat daerah tersebut dinamakan daerah zona merah ojek online yang dimana ojek online dilarang memasuki area ini dan hanya boleh sampai gapura daerah itu saja.

Lalu penumpang disuruh untuk menggunakan ojek pangkalan agar mereka mendapatkan orderan yang dimana dikenakan tariff sebesar 10-15 ribu ruoiah mau jauh ataupun dekat dan system ini sudah dilakukan sejak lama agar ojek pangkalan daerah tersebut tetap mendapatkan orderan seperti biasa, cara ini cukup efektif untuk mecegah masalah.

namun ini membuat penumpang merugikan karena jadi mengeluarkan ongkos double untuk membayar 2 ojek, cara ini juga merugikan ojek online, kalua ojek online yang itu bukan daerahnya dia tidak tahu bahwa itu zona merah ojek itu aka nada dalam bahaya karena menarik penumpang di kawasan zona merah tersebut, untuk kedepannya semoga tidak sentuhan fisik karena kedua pihak sama sama mencari nafkah dengan cara yang halal.

Mungkin banyak orang yang bertanya tanya kenapa sih mereka tidak jadi ojek online saja agar semuanya menjadi damai terpikir dalam benak saya atau bahkan para pembaca kenapa sihojek pangkalan tidak jadi ojek online saja agar konflik ini berlalu dan tidak menimbulkan banyak korban, akhirnya saya pun mengulik informasi yang cukup sensitive namun saya tetap lakukan karena demi sebuah hasil yang menarik untuk dibahas, saya bertanya kepada Pak Sugiono mengapa sih bapak tidak menjadi ojek online saja, menurutnya jadi ojek online itu ada batasan usia dan motor yang prima minimal motor tahun 2013 tuturnya. 

Mungkin masuk akal juga bila ojek pangkalan bisa jadi ojek online pun sudah dilakukan sejak dahulu namun keadaan berkata lain dan membuat mereka tetap bertahan menjadi ojek pangkalan dan hidup serba pas pasan ditambah umur yang memasuki usia senja bahaya juga bila melakukan orderan narik yang cukup jauh karena sisitem ojek online itu random tidak tentu dan tidak selalu penumpang, namun ini semua menjadi bahan pertimbangan ojek pangkalan yang sudah tua karena bisa membahayakan penumpang maupun customer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun