1. Potensi Desa
Desa Ampel merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, desa ini berada di sebelah selatan pusat kota Jember yang berjarak sekitar 50 km. Desa Ampel memiliki tanah kongsen terluas setelah desa Lojejer, akan tetapi desa paling selatan Kabupaten Jember ini masih belum memiliki sarana jalan yang baik. Jalan di desa ini merupakan poros untuk akses dari Wuluhan menuju ke Puger. Desa Ampel memiliki 4 dusun yakni dusun krajan, dusun sambiringik, dusun pomo dan dusun kepel.
Setengah dari wilayah desa Ampel merupakan bentangan sawah yang cukup luas, hal tersebut yang menyebabkan masyarakat Ampel mayoritas bekerja sebagai petani. Tidak hanya sebagai petani masyarakat Ampel juga bekerja sebagai pedagang, baik itu penjual hasil pertanian maupun industri produk pangan berskala mikro. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di desa ini meliputi produsen tempe, produsen tahu, produsen kerupuk, dan produsen makanan ringan.
2. Identifikas Masalah
Salah satu produsen tempe yang ada di di Desa Ampel yaitu bapak Muhammad Fajar Sodiq. Di masa pandemi Covid-19 mengakibatkan melonjaknya beberapa harga bahan baku yang beasal dari lokal maupun impor. Kita tahu bahwa dalam pembuatan tempe, bahan baku utama yaitu kacang kedelai. "Harga kacang kedelai saat ini mencapai angka Rp. 10.000 / KG yang harga sebelumnya berkisar Rp. 6.500- 7.000 an", Ujar Bapak Sodiq. Hal ini tentunya akan membuat penjual tempe harus memutar otak agar usahanya tidak merugi. Kendala lain yang dialami oleh produsen tempe yakni branding pada kemasan, sehingga konsumen kurang mengenal siapa produsen tempe yang dibelinya. Branding memiliki peran yang penting dalam hal penjualan dan pemasaran.
3. Penyelesaian Masalah dengan Program KerjaÂ
Harga kedelai yang melonjak tinggi, harus diimbangi dengan penjualan produk yang maksimal. Sehingga produsen tempe tidak merugi atupun menutup  tempat usahanya. Salah satu cara untuk memaksimalkan penjualannya yaitu mengolah tempe yang masih belum laku untuk dijadikan produk keripik tempe. Keripik tempe memiliki daya tahan yang lebih lama daripada tempe mentah sehingga menambah rentan waktu dalam penjualannya.
Branding merupakan pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Adapun tujuan dari branding ini yakni mengenalkan identitas perusahaan untuk menarik daya beli konsumen. Selain branding produk juga biasanya dilakukan labelling. Labelling dilakukan dengan membuat logo perusahaan, mencantumkan alamat perusahaan, berat produk (Netto) dan kapan produk itu diproduksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H