Perlahan kusadari, bahwa yang kurang dariku adalah mimpi. Dan kau mengajarkanku dengan kata-katamu bahwa suatu saat kita akan memilikinya. Aku sudah menanamkan tekad untuk mewujudkannya.
Selamat ulang tahun putriku. Sekarang ayahmu belum mampu untuk membelikanmu kue maupun mahkota dan baju baru. Namun, di tahun-tahun yang akan datang, ayahmu bertekad untuk memberi yang terbaik untukmu. Terima kasih atas segala perjuanganmu menantikan kesembuhan ayahmu. Semoga kau kelak menjadi seperti apa yang terucap dalam bait doaku.Â
Teruslah bercerita anakku, Ayah sayang padamu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!