Mohon tunggu...
Wahyu Setyawan
Wahyu Setyawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Wahyu Setyawan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengulik Bahan Baku dan Rantai Supply Industri PLTS di Indonesia

20 Februari 2022   21:11 Diperbarui: 20 Februari 2022   21:14 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
   Gambar Pasir Silika BahanDasar Panel Surya Sumber : (www.kompasiana.com)

Sel surya dibuat dari silikon yang berbentuk bujur sangkar pipih dengan ukuran 5x5 cm atau 10x10 cm persegi. Ketebalan silicon ini sekitar 2 mm. Lempengan bujur sangkar pipih ini disebut dengan wafer silikon untuk sel surya. Wafer silikon ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

Wafer Silikon Jenis Monokristal

Wafer silikon monokristal dibuat melalui proses Czochralski (Cz) yang merupakan jantung dari proses pembuatan wafer silokon. Prosesnya melibatkan peleburan silicon semiconduktor grade, diikuti dengan pemasukan batang umpan silikon ke dalam leburan silikon. Ketika batang di angkat maka leburan akan menempel dibatang. Suhu yang digunakan pada proses ini antara 1000-2000derajat celcius. Setelah membeku bahan di potong sehingga menghasilkan wafer dengan ketebalan 2 milimeter.

Wafer Silikon Polikristalin

Pembuatan silikon Polikristal pada intinya sama dengan mengecor logam. Persis seperti pengecoran besi, alumunium, tembaga, tembaga maupun logam lainnya. Silicon yang beku kemudian dipotong menyadi ukuran 5x5 atau 10x10 cm persegi dengan ketebalan 2 mm.

Indonesia perlu mempertimbangkan Kembali Industri bahan baku pembuatan solar cell ini guna untuk terciptanya Rantai Supply Industri PLTS di Indonesia yang diharapkan dan para stakeholder dapat mememberikan masukan untuk pengembangan batu atau pasir silika sebagai langkah hilirisasi dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun