Hingga saat ini, permasalahan belajar yang dialami oleh peserta didik khususnya di sekolah dasar sangatlah beragam. Permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik tersebut bisa saja berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan individu secara keseluruhan. Beberapa masalah yang mungkin saja muncul seperti, perundungan dan kekerasan, kesulitan dalam berinteraksi dengan teman-temannya, hambatan dalam memahami materi pembelajaran, rendahnya motivasi belajar, hingga penurunan prestasi belajar. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa permasalahan yang dialami oleh peserta didik tidak hanya berasal dari lingkungan belajarnya di sekolah saja, akan tetapi bisa saja disebabkan oleh permasalahan dari rumah, teman-temannya, bahkan dari dirinya sendiri. Â
Melihat kondisi saat ini, masih sering ditemukan peserta didik sekolah dasar yang memiliki perilaku kurang baik seperti tidak jujur, tidak mau menaati peraturan yang berlaku di sekolah, tidak bertanggungjawab, dan sebagainya. Nilai karakter yang berkembang kurang baik pada peserta didik tersebut tentunya akan memberikan pengaruh yang tidak baik juga pada perkembangan karakter dalam dirinya untuk masa yang akan datang. Adanya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik tersebut perlu mendapatkan perhatian dari  pihak sekolah untuk lebih menekankan pelaksanaan layanan bimbingan konseling di sekolah terutama di jenjang sekolah dasar, untuk memberikan pelayanan dan pendidikan yang baik sejak dini kepada peserta didik.
Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dapat diwujudkan melalui program bimbingan konseling di sekolah. Namun sampai saat ini masih banyak ditemukan sekolah-sekolah yang belum melaksanakan program layanan BK bahkan belum memiliki guru BK profesional, sehingga, layanan bimbingan konseling untuk peserta didik di sekolah menjadi tanggung jawab dari guru pada masing-masing kelas. Guru kelas di sekolah dasar sebagai pengganti guru BK di sekolah memiliki peranan penting yaitu memberikan layanan bimbingan konseling yang sama kepada peserta didik dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya, agar setiap permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat diatasi dan tidak mengganggu proses belajarnya di kelas. Dengan demikian, guru kelas sekaligus berperan sebagai guru BK di sekolah tentunya diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan keahlian khusus di bidang bimbingan konseling untuk diberikan kepada peserta didik di kelas. Namun, realita yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam memberikan layanan bimbingan konseling kepada peserta didik belum bisa dilakukan secara maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh adanya tugas dan tanggungjawab guru kelas yang sudah cukup padat dalam memberikan materi pembelajaran di kelas. Dengan demikian, tugas guru kelas dalam memberikan layanan bimbingan konseling menjadi belum maksimal diberikan kepada peserta didik, terlebih pada peserta didik yang membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Program layanan bimbingan konseling memiliki peranan yang sangat penting dalam satuan pendidikan. bimbingan konseling pada satuan pendidikan menjadi salah satu program yang dapat dilaksanakan sebagai pendukung dalam membantu proses perkembangan peserta didik dalam melaksanakan proses belajar di sekolah. Hal tersebut didukung oleh pendapat Sukadari yang menyatakan bahwa bimbingan konseling menjadi salah satu program penting yang seharusnya dapat dilaksanakan di sekolah khususnya sekolah dasar untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan, membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta membantu peserta didik membentuk karakter yang baik dalam dirinya (Sukadari, 2020).Â
Pada setiap sekolah dasar, idealnya harus memiliki seorang guru BK atau biasa disebut sebagai konselor. Karena pada dasarnya, layanan bimbingan konseling di sekolah dasar menjadi kewajiban dari guru BK di sekolah. Akan tetapi, adanya keterbatasan sekolah dalam menyediakan guru BK di sekolah dasar menjadi pertimbangan bagi sekolah untuk melaksanakan program layanan bimbingan konseling dengan ahlinya yaitu guru BK. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan dapat berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan program layanan bimbingan konseling di sekolah dengan menyediakan guru BK di sekolah. Pelaksanaan program layanan bimbingan konseling di sekolah termasuk sekolah dasar bertujuan untuk memberikan layanan yang dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam proses belajar di sekolah serta meningkatkan motivasi belajar yang rendah menjadi sebuah dorongan untuk peserta didik belajar di sekolah. Kondisi peserta didik di usia sekolah dasar yang masih membutuhkan adanya pengetahuan dan pemahaman tentang dirinya dengan lingkungannya, sehingga peserta didik perlu menggali pengalaman diri yang cukup untuk dijadikan sebagai bekal dalam menentukan arah dan tujuan kehidupannya di masa yang akan datang. Dengan demikian, layanan bimbingan konseling di sekolah dasar diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungannya, menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, penanaman karakter yang baik, mengembangkan potensi maupun bakat yang dimilikinya, bahkan membantu dalam merencanakan cita-cita yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
Peserta didik usia sekolah dasar masih memerlukan perhatian khusus agar peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya serta mampu mencapai prestasi belajar yang optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan yang cukup berarti. Pelaksanaan program layanan bimbingan konseling di sekolah dasar dilakukan oleh guru atau tenaga kependidikan yang berperan sebagai konselor, dan peserta didik yang berperan sebagai konseli. Layanan bimbingan konseling di sekolah dasar dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi usia perkembangan dan cara belajar peserta didik di tingkat sekolah dasar. Kegiatan layanan bimbingan konseling di sekolah dasar biasanya dilakukan dengan cara learning - playing atau pemberian layanan melalui kegiatan belajar sambil bermain, namun tetap dalam konteks layanan bimbingan.Â
Dalam lingkup sekolah dasar, layanan bimbingan konseling penting dilakukan karena dapat membantu peserta didik dalam menghadapi permasalahan mulai dari permasalahan fisik, kognitif, pribadi, maupun sosial dengan keberagaman individual peserta didik. Target layanan bimbingan konseling di sekolah dasar yaitu:Â
Peserta didik dengan kecerdasan dan kemampuan tinggi
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
Peserta didik dengan perilaku bermasalah
Selain itu, layanan bimbingan konseling di sekolah dasar dapat dilakukan melalui beberapa bidang, diantaranya yaitu bimbingan konseling pribadi, bimbingan konseling sosial, bimbingan konseling belajar atau akademik, serta bimbingan konseling karir. Dengan demikian, guru BK di sekolah dasar dapat menyusun program layanan yang dapat diberikan kepada peserta didik dengan tahapan yaitu mendeskripsikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik, mengidentifikasi kualifikasi permasalahan peserta didik, merencanakan layanan bimbingan konseling yang akan diberikan, dan tindak lanjut yang dilakukan dari layanan yang sudah diberikan.Â
Layanan bimbingan konseling di sekolah dasar diselenggarakan secara terstruktur berdasarkan data analisis kebutuhan yang sudah dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dapat dilakukan di dalam kelas yang disebut dengan bimbingan klasikal, dan dapat juga dilakukan di luar kelas yang disebut dengan konseling. Guru BK di sekolah dasar sebagai konselor dapat bekerja sama dengan guru kelas untuk membantu dalam mencapai perkembangan peserta didik dalam bidang layanan pribadi, sosial, belajar atau akademik, dan karir. Selain upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk memfasilitasi guru BK yang profesional, adanya kerjasama dari guru BK dan orang tua dari peserta didik juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh sekolah. Menurut Alwina (2023), guru BK dan orang tua memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis peserta didik, sehingga diperlukan kerjasama antara guru BK dengan orang tua untuk memberikan arahan, dukungan, bahkan menciptakan lingkungan yang positif bagi peserta didik. Orang tua dan guru BK di sekolah dasar dapat bersinergi untuk membangun komunikasi terbuka terkait dengan kondisi masing-masing peserta didik yang cukup beragam.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa program layanan bimbingan konseling di sekolah dasar sangatlah penting untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh setiap jenjang sekolah termasuk sekolah dasar. Pengadaan guru BK di sekolah juga dapat terus diupayakan oleh sekolah, karena guru BK dapat membantu peran guru kelas dalam memberikan pelayanan dan bantuan untuk peserta didik yang memiliki karakteristik bahkan permasalahan yang beragam dalam mengikuti proses belajar di sekolah. Guru BK di sekolah juga bisa menjadi sahabat peserta didik untuk bisa mengekspresikan dirinya dengan berani menyampaikan sesuatu yang sedang dihadapinya termasuk permasalahan. Keterlibatan dari  dari semua pihak, mulai dari guru BK atau konselor, guru, peserta didik, dan juga orang tua, tentunya juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelaksanaan program layanan bimbingan konseling di sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Alwina, S. (2023). Peran bimbingan konseling dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa di sekolah dasar. Jurnal Sintaksis, 5(1), 18-25.
Sukadari, S. (2021). Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Sangat Dibutuhkan. Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an, 8(1), 67-â.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H