Mohon tunggu...
Wahyu Aji
Wahyu Aji Mohon Tunggu... Administrasi - ya begitulah

Insan yang suka mendeskripsikan masalah dengan gaya santai

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Beberapa Alasan Kenapa Faldo Maldini Gabung PSI

29 Oktober 2019   22:11 Diperbarui: 31 Oktober 2019   09:39 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejutan kembali terjadi di panggung sandiwara politik Indonesia. Beberapa pekan silam, seorang orator dan politikus muda millennial berkacamata, Faldo Maldini, bergabung ke PSI. Tentu hal ini menjadi pemberitaan hangat, bagi oposisi.

Setelah hampir setengah tahun lalu ketika masa pemilu berlangsung, Faldo gencar mengutarakan kritik dan gagasan kepada pemerintah, kini ia berlabuh ke partai koalisi pemerintah.

Meskpun PSI tidak cukup suara, tetapi partai Grace Natalie ini memang seringkali membikin kehebohan. Mulai dari iklan, joke super garing hingga pernyataan open minded.

Gaya dan karakteristik yang progresif dari PSI ternyata meluluhkan hati keras dari Faldo Maldini. Entah apa tujuan selanjutnya, ia resmi bergabung dan langsung menjadi ketua DPW Sumbar PSI. Sungguh pencapaian yang diluar akal sehat politukus tua.

Namun, hal ini tentunya tak selamanya disambut baik. Meskipun partai Faldo yang dulu merasa tak kehilangan, masyarakat selalu punya opini liar yang siap berterbangan.

Demi menjaga keutuhan NKRI, saya akan jabarkan beberapa alasan yang diplomatis agar kondisi politik negeri kita tetap aman dan kondusif. Alasan kenapa Faldo Maldini akhirnya masuk PSI.

Meleburkan Dendam, Memupuk Kasih Sayang

Alasan yang satu ini terkesan sangat kekanak-kanakan di dunia hitam politik. Tetapi jangan salah, secercah harapan terang benderang muncul untuk menyinari belantika perpolitikan Indonesia dari gebrakan Faldo.

Setelah masa pemilu yang sangat membagi kita menjadi dua kubu, ada saatnya untuk kembali bersatu. Inilah yang ditampilkan oleh Faldo dengan kesadaran penuh.

Ia sudah membuang semua rasa curiga, dendam, iri, dengki apapun yang berkaitan dengan kinerja bobrok pemerintah. Ia kini melangkah maju untuk bersalaman dengan lawan politiknya. Terkadang memang benar, rasa benci bisa jadi rasa cinta.

Demi Kebahagiaan Masyarakat Indonesia

Sudah bukan rahasia lagi bahwa PSI memang sangat inovatif. Dibanding dengan partai-partai konservatif lawas lainnya, PSI selalu berani menampilkan sesuatu yang berbeda dan cukup relevan. Salah satunya menampilkan joke-joke yang bisa membuat empedu kita tertekan saking lucunya. Setidaknya mungkin itulah yang para kader PSI pikirkan. Dengan bergabungnya Faldo, maka grup komedi PSI semakin mekar sempurna. Siapa bilang politikus tak bisa melucu. Ini contohnya, para pengguwa PSI akan menampilkan berbagai jokes yang membuat masyarakat Indonesia kembali tersenyum. Gimana? Udah?

Ingin Berjuang dari Nol

Faldo sepertinya merupakan tipikal Homo Sapiens yang tak ingin mendapatkan kesuksesan lewat warisan. Ia ingin melangkahi satu persatu anak tangga hingga mencapai puncaknya.

Maka dengan bergabung ke PSI, tujuan tersebut kian terlihat nyatanya. PSI sebagai partai yang tak bisa melenggang ke Senayan bersama para politikus petahana, akan menempa Faldo dari akar rumput.

Dengan jangka waktu lima tahun lagi, PSI harus berjuang merebut simpati tak hanya millennial tapi juga kaum tua. Sebagai salah satu bagian dari partai, Faldo pastinya ikut andil dalam perjuangan teramat berat ini. Iya, jika nantinya ia tak pindah lagi.

Memberikan Nasehat dengan Cara yang Baik Pada Pemerintah

Sebagai seorang yang dulu dikenal vokal terhadap pemerintah, apalagi ketika musim pemilu, Faldo masih belum bisa mendapatkan keyakinan dari lawan politiknya meski sudah bergabung ke partai koalisi.

Masa lalu tak bisa dihapus Faldo. Namun sepertinya saya mendapatkan penglihatan akan Faldo. Seorang Faldo yakin untuk memajukan bangsa ini tak bisa hanya teriak-teriak saja dan maki maki saja. Apalagi jika masih berstatus orang di luar lingkar pemerintahan atau koalisi partai.

Hal itu semakin menjadikannya antagonis. Tetapi Faldo masih ingin melihat negeri ini maju, oleh karena itu, dengan bergabung ke kubu koalisi, ia dapat memberikan berbagai saran bukan lagi kritikan.

Mungkin, suatu ketika tengah malam purnama, Faldo sadar bahwa untuk membuat pemerintah tersadar akan blunder yang dilakukan tak bisa hanya lewat kritikan tetapi lewat belaian lembut yagn tidak menjatuhkan.

Faldo sekarang bisa, secara diam-diam, tengah malam, mengetuk rumah para politikus pro pemerintahan yang berbuat salah dan menasehatinya dengan cara yang baik.

Demikian beberapa alasan yang mampu terus menjaga kondisi politik Indonesia tetap kondusif. Apapun alasan dari Faldo, apapun partai yang ia masuki, tetap saja kita harus kerja di Hari Senin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun