Sudah bukan rahasia lagi bahwa PSI memang sangat inovatif. Dibanding dengan partai-partai konservatif lawas lainnya, PSI selalu berani menampilkan sesuatu yang berbeda dan cukup relevan. Salah satunya menampilkan joke-joke yang bisa membuat empedu kita tertekan saking lucunya. Setidaknya mungkin itulah yang para kader PSI pikirkan. Dengan bergabungnya Faldo, maka grup komedi PSI semakin mekar sempurna. Siapa bilang politikus tak bisa melucu. Ini contohnya, para pengguwa PSI akan menampilkan berbagai jokes yang membuat masyarakat Indonesia kembali tersenyum. Gimana? Udah?
Ingin Berjuang dari Nol
Faldo sepertinya merupakan tipikal Homo Sapiens yang tak ingin mendapatkan kesuksesan lewat warisan. Ia ingin melangkahi satu persatu anak tangga hingga mencapai puncaknya.
Maka dengan bergabung ke PSI, tujuan tersebut kian terlihat nyatanya. PSI sebagai partai yang tak bisa melenggang ke Senayan bersama para politikus petahana, akan menempa Faldo dari akar rumput.
Dengan jangka waktu lima tahun lagi, PSI harus berjuang merebut simpati tak hanya millennial tapi juga kaum tua. Sebagai salah satu bagian dari partai, Faldo pastinya ikut andil dalam perjuangan teramat berat ini. Iya, jika nantinya ia tak pindah lagi.
Memberikan Nasehat dengan Cara yang Baik Pada Pemerintah
Sebagai seorang yang dulu dikenal vokal terhadap pemerintah, apalagi ketika musim pemilu, Faldo masih belum bisa mendapatkan keyakinan dari lawan politiknya meski sudah bergabung ke partai koalisi.
Masa lalu tak bisa dihapus Faldo. Namun sepertinya saya mendapatkan penglihatan akan Faldo. Seorang Faldo yakin untuk memajukan bangsa ini tak bisa hanya teriak-teriak saja dan maki maki saja. Apalagi jika masih berstatus orang di luar lingkar pemerintahan atau koalisi partai.
Hal itu semakin menjadikannya antagonis. Tetapi Faldo masih ingin melihat negeri ini maju, oleh karena itu, dengan bergabung ke kubu koalisi, ia dapat memberikan berbagai saran bukan lagi kritikan.
Mungkin, suatu ketika tengah malam purnama, Faldo sadar bahwa untuk membuat pemerintah tersadar akan blunder yang dilakukan tak bisa hanya lewat kritikan tetapi lewat belaian lembut yagn tidak menjatuhkan.
Faldo sekarang bisa, secara diam-diam, tengah malam, mengetuk rumah para politikus pro pemerintahan yang berbuat salah dan menasehatinya dengan cara yang baik.