Perih membangkai,,,
Berlomba dg nafas yg disimpan di bulibuli ketiak,,,
Saat satusatu bulu sayap menggelepar,,,
Tertancap di ranting yg terbakar pelanpelan,,,
Jiwapun melenting,,,
Melambung menciumi matahari,,,
Retak panasnya menderak,,,
Terpanggul di ujung kulit ranggas paruhparuh muak,,,
Dan, lihatlah!!!
Burung nafasku itupun matang dalam kematiannya yg syahdu!
Note: akupun mencintaimu, wahai kematian! Tapi jangan datang kepagian, aku masih suka berumur panjang!!
Wahyu Handayani
d'BP-Malang, 19 Agustus 2010; 06:38WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H